SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)--Ribuan jiwa yang berada di wilayah Boyolali bagian utara semakin kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK), dalam dua bulan terakhir. Untuk memperoleh air bersih, warga berupaya menggali dasar sungai yang telah mengering.

Sementara warga lain memilih membeli air dari jasa penjualan truk tangki dengan harga Rp 200.000-Rp 300.000/tangki isi 5.000 liter.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Situasi tersebut di antaranya terjadi di Desa Klewor, Kecamatan Kemusu. Masyarakat di sana mulai menggali dasar Kali Serang menjadi ceruk-ceruk kecil untuk mengais sisa air.

“Air yang diperoleh hanya cukup untuk keperluan MCK,” ucap salah satu anggota DPRD dari PDIP, Gatot Widodo, Kamis (20/8).

Sedangkan warga lain, kata wakil rakyat dari Desa Klewor itu, terpaksa membeli dari jasa penjualan air tangki dengan harga Rp 200.000-Rp 300.000/tangki.
Sejauh ini, kata ia, bantuan pengiriman air bersih dari Pemkab Kota Susu telah menjangkau hingga Klewor, namun hanya dapat memenuhi sebagian kecil warga.

Situasi sama terjadi di Desa Kendel, Kemusu. Sekretaris Desa, Sriyana, mengatakan krisis air bersih di wilayahnya semakin meluas, setelah sumur-sumur dangkal milik warga mengering dua bulan terakhir.

Sebanyak 600 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di tiga dukuh, yakni Kendel Ban, Glinggang dan Gagan, Desa Kendel mulai mengalami kesulitan mendapatkan air bersih untuk keperluan mandi, cuci dan kakus (MCK).

“Aktivitas ngangsu biasanya dilakukan malam hingga dini hari,” katanya.

Sriyana menambahkan, krisis air bersih tak hanya mengancam 600 KK yang berdiam di Dukuh Kendel Ban, Gagan dan Glinggang, sebanyak 5.632 jiwa yang tersebar di Dukuh Ledok, Dagen, Kendel dan Jemlug juga berada di bawah bayang-bayang krisis air bersih.

Masih menurut Sriyana, selain Sendang Wiu, di Kendel juga terdapat tujuh sumber mata air lain, yakni Sendang Joyo, Jambe, Nongo, Bubak, Ngedok, Klumpit dan Dadapan. Seluruhnya masih mampu memancarkan air di puncak kemarau sekalipun meski dengan volume rendah.

dwa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya