Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Bagas Windarto, mengatkaan dari keseluruhan kawasan persawahan tersebut, tidak semuanya mengalami kerugian.
Solopos.com, SUKOHARJO — Area persawahan di Sukoharjo seluas 1.718,1 hektare terendam banjir akibat hujan deras selama dua jam yang terjadi pada Jumat, (18/11/2022) malam.
Berdasarkan pantauan Solopos.com, Senin (21/11/2022) siang, sebagian area persawahan di Desa Tawang, Kecamatan Weru masih terendam air akibat banjir yang terjadi pada Sabtu (19/11/2022).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Sejumlah padi masih tampak di permukaan air, kemungkinan memasuki masa panen.
Berdasarkan data yang dihimpun Solopos.com dari Kepala Dinas Pertanian Sukoharjo, Bagas Windarto, kawasan persawahan yang terdampak banjir tersebut meliputi 1.435 hektare di Kecamatan Weru menjadi lokasi terbanyak.
Kemudian, wilayah persawahan lain yang terdampak banjir meliputi 71 hektar di Kecamatan Bulu, 102 hektar di Kecamatan Tawangsari, 34,1 hektar di Kecamatan Sukoharjo, 59 hektar di Kecamatan Nguter, 16 hektar di Kecamatan Mojolaban, dan 1 hektar di Kecamatan Grogol.
Baca juga: Luapan Sungai Wiroko Genangi 5 Ha Sawah di Bulurejo Wonogiri, Petani Merugi
“Namun setelah air surut tidak semuanya busuk, artinya masih ada yang dalam masa tanam, persemaian, dan sebagainya. Ini mayoritas tanaman yang masih muda,” Kata Bagas saat dihubungi Solopos.com melalui sambungan telepon, Senin (21/11/2022).
Saat ini pihaknya sedang mengininvetarisasi wilayah persawahan di Sukoharjo yang masih terdampak banjir, selanjutnya akan dikaji dan ditindak lanjuti.
Ia mengatakan, sebanyak 200 hektar persawahan yang memasuki masa panen masih bisa diselamatkan. Untuk kawasan yang masuk dalam masa persemaian dan tidak dapat diselamatkan sedang dalam pengupayaan untuk mendapatkan bantuan benih.
“Ini masuk musim tanam keempat. Untuk yang memasuki masa tanam nanti tentunya yang masih bisa dilanjut akan dilanjut, untuk yang tidak bisa tanam dari awal. Kami sedang mengupayakan untuk bantuan benihnya.” lanjutnya.
Baca juga: Duh! Sudah Lewat 1 Hari, Permukiman di Balak Klaten Ini Masih Terendam Banjir
“Kami konsultasi dengan bapak Sekda, bisa menggunakan dana tidak terduga bencana. sedang kami inventarisasi kemudian akan kami ajukan BTT-nya [Belanja Tidak Terduga],” pungkasnya.