SOLOPOS.COM - Ilustrasi guru (Dok. JIBI/Harian Jogja)

UT tengah merencanakan perkuliahan secara daring pada jurusan pendidikan dasar

Harianjogja.com, BANTUL-Sedikitnya seribu guru dari berbagai jenjang pendidikan tengah menempuh pendidikan di Universitas Terbuka (UT) dengan sistem perkuliahan tutorial. UT tengah merencanakan perkuliahan secara daring pada jurusan pendidikan dasar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Unit Program Belajar Jarak Jauh (UPBJJ) UT DIY Diah Astuti menjelaskan, minat guru untuk menempuh pendidikan sarjana di UT tergolong tinggi. Hingga akhir 2017 lalu, pihaknya memiliki mahasiswa dari kalangan guru dengan jumlah sedikitnya seribu orang. Para guru tersebut paling mendominasi di jurusan PGSD dan PGPAUD. Sebenarnya para guru tersebut sudah berstatus sarjana, tetapi ingin menempuh pendidikan sesuai dengan kompetensi keahliannya dalam mengajar di suatu sekolah.

Ribuan guru itu tidak hanya berasal dari DIY, tetapi juga sejumlah kabupaten di Jawa Tengah lainnya yang menjadi wilayah kerja UPBJJ UT DIY, seperti Magelang, Temanggung, Wonosobo, dan Purworejo. “Khusus untuk semester awal di 2018 ini yang guru non-pendidikan dasar ada 511 guru yang sudah registrasi, nanti di tahun ajaran baru akan lebih banyak lagi,” terangnya kepada Harianjogja.com, Jumat (26/1/2018).

Proses perkuliahan para guru tersebut bisa dilakukan sesuai dengan asal mereka yang tergabung dalam kelompok belajar. Jika guru dari suatu kabupaten/kota telah memenuhi kuota, maka proses tutorial tatap muka bisa dilakukan di salah satu tempat yang sudah disepakati agar tidak memberatkan guru untuk datang ke kampus UT.

“Terutama untuk pendidikan dasar, basisnya masih kelompok. Jadi kalau kami akan memberikan tutorial tatap muka ya diberikan di daerah masing-masing, tetapi akan yang mengatur,” kata dia.

Diah Astuti mengatakan, pada 2019 mendatang pihaknya merencanakan khusus untuk jurusan berkaitan dengan pendidikan dasar akan menggunakan tutorial secara daring sehingga guru tidak perlu melakukan tatap muka. Pendidikan dasar sengaja dipilih untuk menjalankan kuliah secara daring karena prosesnya termasuk rumit, terutama dalam menentukan tempat praktik.

Oleh karena itu, calon mahasiswa yang akan mendaftar sudah menyampaikan kepastian lokasi sekolah yang digunakan untuk praktikum. “Kuliah daring direncanakan 2019 atau semester kedua 2018, mudah-mudahan,” ungkap dia.

Sementara, jurusan non-pendidikan dasar, lanjut dia, bisa dilakukan berkelompok dan tidak, namun dengan mengambil sistem paket nontutorial, tetapi kalau paket tutorial harus memenuhi syarat peserta minimal 20 orang. “Untuk tutorial baik daring maupun tatap muka itu delapan kali pertemuan, sepekan sekali dua bulan. Setiap mata kuliah 120 menit,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya