SOLOPOS.COM - Ilustrasi ibadah haji. (freepik)

Solopos.com, SEMARANG — Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah Republik Indonesia (Amphuri) Jawa Tengah (Jateng) meminta pemerintah untuk mempersingkat masa atau daftar tunggu keberangatan haji dari Jateng. Hal itu menyusul banyaknya calon haji asal Jateng yang menarik dana dan membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci dengan alasan usia dan lamanya antrean.

Ketua Amphuri Jateng, Endro Dwi Cahyono, mengaku saat ini tengah berkomunikasi dengan pemerintah untuk mencari solusi persoalan banyaknya calon haji yang membatalkan keberangkatan ke Makkah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Langkah yang kita ambil berkomunikasi dengan pemerintah untuk mencari solusi, karena ini PR [pekerjaan rumah] bersama. Salah satu komunikasi itu agar para jemaah [calon haji] tidak menunggu terlalu lama,” ujar Endro kepada Solopos.com, Rabu (9/11/2022).

Endro menilai upaya untuk memangkas masa atau daftar tunggu keberangkatan haji itu bisa dilakukan Pemerintah Indonesia dengan melobi Pemerintah Arab Saudi agar memberikan tambahan kuota. Minimal kuota haji yang diberikan sama dengan saat sebelum pandemi Covid-19.

“Salah satu jalan adalah pemerintah melakukan upaya diplomasi [dengan Pemerintah Arab Saudi]. Supaya ada kebijakan dari sana. Harapannya, ada pengembalian kuota haji seperti sedia kala, atau mungkin penambahan kuota,” jelas pria yang juga anggota DPRD Jateng itu.

Baca juga: Banyak yang Batal Berangkat, Ini Kuota Haji Jateng dari Tahun ke Tahun

Diberitakan sebelumnya, total ada sekitar 6.888 calon haji asal Jateng yang membatalkan keberangkatan ke Tanah Suci pada tahun 2022 ini. Alasan mereka batal menjalankan ibadah ke Tanah Suci adalah faktor usia, kesehatan, hingga masa atau daftar tunggu yang terbilang lama.

Daftar tunggu haji di Jateng saat ini mencapai 30 tahun. Sedangkan kuota haji dari Jateng pada tahun 2022 ini sekitar 13.776 orang.

Jumlah kuota haji dari Jateng itu tergolong sedikit, atau lebih rendah dibanding tahun 2020 lalu yang mencapai 30.000-an orang. Berkurangnya kuota haji asal Jateng tersebut disebabkan adanya pandemi Covid-19 sehingga Pemerintah Arab Saudi menerapkan pembatasan baik jumlah maupun usia calon jemaah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya