SOLOPOS.COM - Massa dari LDII Solo berkumpul di sekitar Kantor MUI Solo, Sabtu (6/11/2021) pagi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Solo, Subari, mengaku tidak tahu alasan kedatangan para anggota LDII Solo di kantornya, Sabtu (6/11/2021) pagi.

Tapi dia mengakui pada hari itu MUI Solo mengagendakan pertemuan atau rapat rutin mengundang perwakilan MUI Soloraya dan beberapa orang yang mengaku mantan anggota LDII. Pertemuan merespons aduan dari orang-orang yang keluar dari LDII itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Nek tujuane [massa LDII] mboten ngerti. Yang jelas kula ngentenke rapat rutin MUI Soloraya. Karena ada pengaduan dari orang-orang yang keluar dari LDII. Mereka orang-orang yang keluar dari LDII dan dulu mengadu kepada kami,” ujar dia melalui ponsel.

Baca Juga: Kasus Menwa UNS Solo, Begini Komentar Eks Rektor Ravik Karsidi

Subari menjelaskan sebenarnya cukup banyak orang-orang yang mengaku keluar dari LDII dan mengadu kepada MUI Solo. Tapi dalam agenda pertemuan Sabtu pagi, MUI Solo hanya mengundang sekitar tiga orang untuk mewakili para pengadu lainnya.

“Dulu mereka mengadukan kepada kami, kepada MUI, bahwa kenapa mereka keluar bla bla bla. Lah kemudian untuk bisa didengar seluruh Soloroya [MUI], kan mereka [pengadu] kami undang. Yang kami undang hanya tiga orang kalau tidak salah,” kata dia.

Namun dikarenakan kedatangan ribuan anggota LDII Solo di Kantor MUI Solo pada Sabtu pagi, agenda pertemuan tersebut batal dilaksanakan. Tiga orang yang mengaku keluar dari LDII dan mengadu kepada MUI Solo diminta untuk datang ke lokasi.

Disinggung kemungkinan akan mengagendakan kembali pertemuan itu, dia menyatakan akan membahasnya terlebih dulu dengan pengurus lain. “Nanti kami bicarakan lagi. Kami juga akan konsultasi dengan MUI Provinsi Jawa Tengah,” imbuh dia.

Baca Juga: Muhammadiyah & Hizbul Wathan Diminta Adaptif dengan Perubahan Zaman

Subari mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat bisa menghormati institusi MUI Solo. Sementara saat ditanya istilah “LDII Hijrah” yang tertulis dalam undangan yang dilayangkan MUI Solo, hal itu merujuk penyebutan para eks anggota LDII itu.

“Undangan itu kita beri nama LDII hijrah menurut pengakuannya mereka [para pengadu yang diundang]. Mereka kan menamakan orang-orang LDII yang sudah hijrah,” kata dia. Subari mengakui selama aksi massa LDII Solo tak terjadi tindakan anarkistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya