SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta-
-Asosiasi Perlampuan Indonesia (Aperlindo) mencatat  konsumsi Lampu Hemat Energi sepanjang Januari-Mei 2010 mencapai 100 juta unit. Dari total konsumsi tersebut, 68 juta unit adalah lampu impor, yang sebagian besar berasal dari China.

“Jadi hanya 32 juta yang dipasok industri LHE lokal,” ujar Ketua Aperlindo, John Manoppo, Minggu (20/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Jhon menyatakan, serbuan impor lampu hemat energi tersebut, 90% diantaranya adalah produk dari China. Terus meningkatnya jumlah impor LHE dari negeri tirai bambu ini terjadi sejak diberlakukannya ASEAN-China Free Trade Agreement (ACFTA).

Produk LHE, tersebut diperkirakan masuk ke Tanah Air dengan memanfaatkan fasilitas bea masuk (BM) 0%, dalam rangka kerjasama tersebut.

Namun, Jhon berharap mulai akhir Juni ini impor LHE bisa mulai ditekan seiring pemberlakuan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No 23 tahun 2010, tentang Penambahan 41 Pos Tarif Barang yang Diatur Dalam Impor Produk Tertentu.

Pos tarif baru ini meliputi produk obat tradisional dan herba (jamu), kosmetik dan LHE. Pemberlakukan aturan tersebut efektif mulai 21 Juni 2010.

Dengan pembatasan ini, lanjut Jhon, produk LHE hanya boleh masuk melalui beberapa pelabuhan tertentu yaitu Tanjung Priok Jakarta, Tanjung Emas Semarang, Tanjung Perak Surabaya, Soekarno Hatta Makassar, pelabuhan Dumai, dan seluruh pelabuhan udara internasional.

“Itukan efektif mulai 21 Juni. Mudah-mudahan itu bisa tahan impor dari sana,” jelasnya.

dtc/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya