SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Ekspor rokok kretek Indonesia ke Amerika Serikat anjlok sejak berlakunya larangan rokok kretek di AS pada September 2009. Sampai dengan pertengahan tahun 2010 ini tidak ada ekspor sama sekali ke AS.

“Ekspor (rokok kretek) kita anjlok banget mulai September kemarin. Pertengahan tahun ini bener-bener nggak ada (ekspor) ke Amerika,” ujar Direktur Pemeriksaan dan Penegahan Dirjen Bea Cukai Frans Rupang saat ditemui di kantornya, Halim Perdanakusuma, Jakarta, Senin (28/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Anjloknya ekspor rokok kretek ini menyebabkan devisa dari rokok berkurang drastis. Karena 50% lebih pasar ekspor rokok kretek Indonesia adalah ke AS.

“Arab juga ada, cukup banyak yang rokok kretek tapi yang besar ke Amerika, lebih 50%, minimal 50%. Pabrik-pabrik besar kan ekspor ke sana. Nah, itu berhenti 100% ekspor ke sana,” jelasnya.

Frans menyatakan, total pemasukan devisa dari rokok kretek yang didapatkan oleh Indonesia mencapai US$ 240 juta per tahun, dan Indonesia berpotensi kehilangan penerimaan itu semua jika negara-negara lain turut menerapkan larangan ekspor kretek ini.

“Devisa dari rokok kretek itu sekitar US$ 240 juta, dengan adanya larangan itu bisa hilang. Bisa 100% hilang. Yang ditakutkan negara-negara lain ikut-ikutan Amerika. Kretek ini kan produsen Indonesia,”cemasnya.

Oleh karena itu, Frans mengharapkan pemerintah bisa menegosiasikan lagi terhadap larangan tersebut sehingga penerimaan negara tidak terganggu.

“Dengar-dengar pemerintah akan fight (berjuang) untuk itu. Jadi, mengapa ada alasan pelarangan itu. Salahnya di mana,” tukasnya.

dtc/rif

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya