SOLOPOS.COM - Pedagang kaki lima saat membuka lapak dagangan di sekeliling lapangan Taman Pancasila, Karanganyar, sebelum taman tersebut di revitalisasi. (Dok/Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)


Pedagang kaki lima saat membuka lapak dagangan di sekeliling lapangan Taman Pancasila, Karanganyar, sebelum taman tersebut di revitalisasi. (Dok/Farid Syafrodhi/JIBI/SOLOPOS)

KARANGANYAR–Para Pedagang Kaki Lima (PKL) Taman Pancasila mengeluhkan turunnya omzet penjualan anjlok pascapengerjaan proyek revitalisasi taman.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka meminta agar dipindah ke lokasi yang memadai selama pengerjaan revitalisasi taman.

Seorang PKL Taman Pancasila, Iskandar, mengatakan omzet penjualannya mengalami penurunan drastis selama proyek pengerjaan revitalisasi taman. Biasanya, omzet penjualannya mencapai Rp100.000/hari, kini Iskandar hanya dapat mengantongi penghasilan senilai Rp 50.000-Rp60.000/hari.

“Sejak dipindah ke bagian barat taman, omzet penjualannya menurun karena masyarakat enggan berkunjung lagi ke Taman Pancasila,” katanya saat ditemui wartawan, Senin (19/11/2012).

Sebenarnya, dia mendukung program Pemkab Karanganyar yang merevitalisasi Taman Pancasila sebagai public space. Namun, semestinya Pemkab juga memperhatikan nasib puluhan PKL yang menggantungkan hidup di taman tersebut. Apalagi, para PKL bakal dilarang berjualan di Taman Pancasila apabila pengerjaan revitalisasi rampung.

Ruang Khusus

Dia meminta agar Pemkab menyediakan lokasi yang memadai untuk menampung para PKL agar tetap bisa berjualan. Diharapkan, lokasi itu berdekatan dengan taman sehingga tetap dapat menarik konsumen.

Terpisah, Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Karanganyar, Sigit Setyawan menyatakan proyek revitalisasi taman tahap I dikerjakan hingga 14 Desember 2012. Anggaran yang dikucurkan untuk membiayai proyek revitalisasi itu senilai Rp750 juta.

Pemkab Karanganyar bakal melanjutkan proyek revitalisasi taman tahap II pada 2013 mendatang. Anggaran yang dibutuhkan untuk membiayai proyek tersebut senilai Rp1 miliar. Revitalisasi taman tahap II difokuskan untuk membangun ruang khusus untuk para pedagang kaki lima (PKL) yang berjualan di sekeliling taman.

“PKL tetap dilarang berjualan di dalam area taman karena fungsinya sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH), makanya kami akan membangun ruang khusus yang digunakan para PKL untuk berjualan,” tambahnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya