SOLOPOS.COM - Bangunan Pasar Sumberlawang, Sragen, pasca revitalisasi di Jl. Gemolong-Purwodadi, Kamis (1/3/2018). (Kurniawan/JIBI/SOLOPOS)

Pemindahan pedagang di Pasar Sumberlawang tunggu sikap pedagang.

Solopos.com, SRAGEN—Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sragen belum juga memindahkan pedagang meski Pasar Sumberlawang telah rampung dibangun.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Penyelesaian pembangunan Pasar Sumberlawang, Sragen, sempat molor dari jadwal. Seharusnya akhir Desember 2017 pasar rampung, namun penyelesaiannya baru 6 Januari 2018.

“Ini baru penataan pedagang. Kami harapkan jangan sampai terjadi seperti yang terjadi di Pasar Masaran. Biar dirampungkan dulu. Bila semua pedagang sudah bisa menerima, baru boyongan,” ujar Kepala Disperindag Sragen, Untung Sugihartono, Kamis (1/3/2018).

Menurut dia, penataan pedagang Pasar Sumberlawang dilakukan dengan sistem zonasi. Disperindag menggandeng Paguyuban Pedagang Pasar Sumberlawang dalam penataan agar tak timbul gejolak.

“Pembagian tempat sudah,” sambung dia.

Untung memberikan jeda pindahan ke bangunan baru agar pembagian tempat tak memunculkan masalah. Jeda waktu untuk melihat respons pedagang tehadap tempat baru yang mereka dapat. (baca juga: Inspektorat Sragen Bentuk Tim Investigasi Selidiki Proyek Pasar Sumberlawang)

“Saya ingin ada jeda waktu dulu, seperti masa sanggah lah. Bila memang sudah jelas, tidak ada masalah. Baru dilakukan pemindahan. Mudah-mudahan awal Maret sudah bisa penempatan kembali pedagang,” kata dia.

Untung berencana membuat kirab penempatan kembali pedagang ke bangunan baru dari pasar darurat. Apabila tidak ada kendala, Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, akan hadir dalam kirab pemindahan pedagang ke bangunan baru.

Ditanya ihwal waktu penyelesaian proyek Pasar Sumberlawang, menurut Untung, per 6 Februari 2018 lalu. Namun, dia mengakui ada beberapa catatan, utamanya yang berkaitan dengan pembenahan yang sifatnya finishing.

Ketua Komisi II DPRD Sragen, Sri Pambudi, meminta Disperindag tidak sembarangan dalam menata pedagang di pasar. Dia tidak ingin masalah seperti di Pasar Masaran terulang.

“Apa yang menjadi komitmen awal bahwa sudah tidak ada permasalahan tentang penataan. Kami harapkan benar-benar klir. Sebelum penataan difinalisasi, lebih baik pedagang dikumpulkan, dan diajak berdialog dari hati ke hati,” kata dia.

Politikus Partai Golkar itu berharap Disperindag memetik pelajaran dari persoalan pedagang di Pasar Masaran yang berlarut-larut. Disperindag juga diminta mengambil pelajaran dari molornya waktu revitalisasi Pasar Sumberlawang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya