SOLOPOS.COM - Sejumlah pekerja memasang perancah bambu di lantai II Pasar Legi sisi utara, Jumat (7/7/2017). (Bayu Jatmiko Adi/JIBI/Solopos)

Pasar Legi digarap setelah Pasar Klewer Timur dan Jebres.

Solopos.com, SOLO—Bingung mencari lahan untuk pasar darurat, rencana pembangunan  Pasar Legi akan dikerjakan Pemkot setelah Pasar Klewer sisi timur  dan Pasar Jebres rampung dibangun.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan saat ini Pemkot masih terfokus pada pembangunan kedua pasar tersebut. Kendati demikian, Pemkot tak mengabaikan rencana pembangunan Pasar Legi.

“Kami sudah punya rencana untuk merevitalisasi Pasar Legi. Tapi kami sampai sekarang belum dapat lokasi untuk pasar daruratnya,” kata Rudy, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Rabu (7/3/2018).

Beberapa alternatif lokasi mencuat sebagai lokasi pasar darurat, di antaranya sepanjang Jl. Sabang dan Monumen ’45 Banjarsari. Rudy menilai Jl. Sabang tidak akan mampu menampung ribuan pedagang Pasar Legi. Apalagi aktivitas pasar tersebut 24 jam nonsetop. Sedangkan Monumen ’45 Banjarsari juga memungkinkan. Pemkot khawatir lokasi tersebut akan kembali kumuh setelah digunakan sebagai pasar darurat. (baca juga: Pasar Legi Direvitalisasi, Pemkot Solo Kebingungan Cari Lahan Kios Darurat)

“Yang jelas kami carikan dulu tempatnya mana [pasar darurat]. Kalau sudah dapat nanti tinggal dibangun,” katanya.

Pembangunan Pasar Legi mendesak direalisasikan mengingat kondisi pasar yang kini terlihat kumuh dan belum tertata baik.

Nantinya Pemkot berencana merevitalisasi salah satu pasar tertua dan terbesar di Kota Bengawan ini setelah pembangunan Pasar Klewer sisi timur dan Pasar Jebres rampung. Sesuai rencana, pembangunan Pasar Klewer sisi timur dan Pasar Jebres akan dikerjakan mulai tahun ini.

“Sekarang mikir Pasar Klewer timur dan Jebres dulu, baru kalau sudah dibangun tinggal Pasar Legi,” katanya.

Disinggung anggaran pembangunan Pasar Legi, Pemkot akan mengusahakan dalam APBD Kota Solo.

Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Solo Subagiyo mengatakan di tahun ini ada tiga prioritas pembangunan pasar tradisional yang akan dikerjakan Pemkot. Selain Pasar Klewer sisi timur dan Pasar Jebres, revitalisasi akan dikerjakan pada bangunan Pasar Tunggulsari.

Dana revitalisasi Pasar Klewer timur senilai Rp57 miliar dan Pasar Tunggulsari Rp6 miliar dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Sedangkan Pasar Jebres dibangun dengan anggaran dari APBD Provinsi Jawa Tengah senilai Rp13,5 miliar.

“Jadi untuk Pasar Legi kami akan cari dulu lahan pasar daruratnya di mana. Karena lahan yang dibutuhkan minimal dua hektare untuk menampung 3.500 pedagang,” kata Subagiyo.

Selain memikirkan lahan pasar darurat, Pemkot akan menyusun detail engineering design (DED) pembangunan Pasar Legi. Sebelum menyusun DED pun Pemkot akan mendata secara riil jumlah pedagang serta permasalahan yang ada. Pemetaan permasalahan ini dinilai penting dilakukan sebelum Pemkot menyusun DED.

“Jadi kami tahu masalahnya apa saja, dan yang dibutuhkan apa saja,” katanya.

Pemkot perlu hati-hati dalam merevitalisasi Pasar Legi, termasuk menetapkan lokasi pasar darurat karena menyangkut nasib ribuan pedagang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya