SOLOPOS.COM - Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo. (Dok/JIBI/SOLOPOS)

SOLO–Pemkot Solo terus mengupayakan dana revitalisasi Pasar Klewer meski masih terdapat pro-kontra antar pedagang.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Alih-alih mendekati investor, Pemkot tetap mendekati pemerintah pusat untuk membiayai revitalisasi yang mencapai Rp300 miliar. Hal itu diungkapkan Walikota Solo,  FX Hadi Rudyatmo, saat ditemui di lahan eks-Faroka Laweyan, Rabu (20/2/2013).

“Cari dana ya jalan terus. Kalau untuk rakyat ya jalan terus” ujar Rudy.

Sebelumnya, Walikota sempat mengirim sinyal menghentikan sementara upaya mencari bantuan. Sikap itu merujuk pro-kontra revitalisasi yang masih berlangsung hingga saat ini.  Disinggung mengenai sumber pendanaan revitalisasi, pihaknya tetap mengupayakan APBN. Rudy tak melihat opsi investor sebagai alternatif ideal pembiayaan revitalisasi.

“Tidak gunakan investor agar lebih meringankan pedagang. Alangkah baik kalau investornya pedagang-pedagang itu sendiri,” tutur Rudy.

Walikota tetap berkomunikasi dengan Kementerian Perdagangan (Kemendag) meski hingga kini belum ada titik terang. Ditanya proyeksi dana APBD untuk mendukung revitalisasi, Rudy belum bisa menjawab. Ia hanya menegaskan peran APBD dalam pembuatan feasibility study (FS) dan detail engineering design (DED) revitalisasi Pasar Klewer.

“Dari APBD kan sudah ada untuk FS dan DED. Kalau untuk revitalisasi belum mikir ke sana.”

Dimintai pendapat mengenai campur tangan Ikatan Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (Ikappi) dalam revitalisasi Pasar Klewer, Rudy tak memusingkannya. Walikota menilai sah-sah saja setiap kalangan mengutarakan aspirasinya.  Sebagaimana diketahui, Ikappi bersama HPPK getol menolak revitalisasi Pasar Klewer. Ikappi pun mengancam menghalangi proses pencairan bantuan dari Kemendag.

“Saya berpikiran positif sajalah, diemin saja. Lagipula sudah saya cek di Kemendag, tidak ada itu yang namanya Ikappi mau menyetop bantuan,” ujarnya sambil tersenyum.

Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Solo, Budi Suharto, berpendapat sulit mengandalkan dana revitalisasi dikaver seluruhnya dari pemerintah. Untuk itu perlu sumber dana lain, dalam hal ini investor, untuk mendukung rencana tersebut.

Menurutnya, opsi menggandeng pihak ketiga bisa meringankan beban pedagang Pasar Klewer. “Sementara kekhawatiran monopoli investor bisa ditangkal dengan peran Pemkot dalam mengendalikan sarana dan fasilitas umum,” tandasnya.

Simak berita terkait : http://digital.solopos.com/file/20022013/

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya