SOLOPOS.COM - Pembongkaran bangunan Pasar Klewer Solo dilakukan oleh CV Adi Perkasa, Selasa (23/6/2015) siang. Pembongkaran ditarget selesai pada Minggu (27/6/2015). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Revitalisasi Pasar Klewer dilakukan yang dimulai dengan proses pembongkaran bangunan yang terbakar.

Solopos.com, SOLO – Proses pembongkaran bangunan Pasar Klewer Solo dilakukan dengan hati-hati karena menggancam bangunan cagar budaya (BCB). BCB dimaksud berada di dekat bahkan menempel dengan Pasar Klewer, yakni tembok dan gapura warisan dari pembangunan Keraton Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Kami bahkan menggempur sebagian tembok bangunan Pasar Klewer dengan cara manual, yaitu menggunakan palu. Hal itu tentu membuat proses pembongkaran bangunan memakan waktu lebih lama. Maka dari itu, kami harus menambah alat berat menjadi 8 unit dari sebelumnya 5 unit,” ujar Koordinator Lapangan proyek pembongkaran bangunan Pasar Klewer dari CV Adi Perkasa, Aris Sulistiyono, 47, kepada di sela-sela penggempuran, Selasa (23/6/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Aris menjelaskan proyek pembongkaran bangunan Pasar Klewer sempat diprotes warga lantaran mengganggu lingkungan. Selain suara, pembongkaran bangunan Pasar Klewer juga berdampak pada kerusakan beberapa bangunan rumah milik warga Kelurahan Baluwarti, Kecamatan Pasar Kliwon.

“Rumah warga retak karena imbas dari getaran yang timbul saat pembongkaran bangunan Pasar Klewer. Kami menghormati warga. Kami harus lebih berhati-hati. Jam kerja juga kami kurangi sejak dua pekan lalu menjadi mulai pukul 08.00 WIB sampai 17.00 WIB, tidak sampai 20.00 WIB lagi,” ujar Aris.

Ditanya mengenai perbedaan antara membongkar bangunan Pasar Klewer dengan bangunan lain yang pernah dikerjakan CV Adi Perkasa, Aris menyebut, tidak ada.

Bahkan, menurut dia, bangunan Pasar Klewer yang terbakar sama keras dengan bangunan lain hingga sulit dipecah dengan alat berat. Aris menambahkan besi penyusun bangunan Pasar Klewer juga berkualitas baik.

Hydraulic breaker yang digunakan di alat berat untuk memecah bangunan Pasar Klewer juga sempat ada yang patah. Sedikitnya kami harus menggempur 550 fondasi cakar ayam. Jumlah yang sangat banyak dibanding bangunan lain. Bangunan Pasar Klewer juga bagus. Besi yang digunakan juga besi murni. Bangunan sekarang biasanya pakai besi campuran hingga lebih cepat berkarat,” jelas Aris.

Aris menyampaikan sedikitnya 40 orang dikerahkan untuk menyelesaikan pembongkaran bangunan Pasar Klewer. Selain menghancurkan bangunan, lanjut dia, puluhan pekerja tersebut juga bertugas memisahkan besi dari bangunan agar bisa diolah lagi. Menurut Aris, proses pembongkaran bangunan telah mencapai 75% menuju selesai.

Dijumpai terpisah, Kepala Dinas Pengelolaan Pasar (DPP) Solo, Subagiyo, menargetkan pembongkaran bangunan Pasar Klewer selesai pada Minggu (27/6/2015).

Tanggal tersebut mundur 12 hari dari target selesai sesuai kontrak kerja. Keterlambatan pembongkaran bangunan, menurut dia, tidak memengaruhi pelaksanaan pembangunan Pasar Klewer.

“Pembangunan Pasar Klewer akan dikerjakan akhir Juli nanti. Kami saat ini masih menyiapkan proses lelang pembangunan tahap pertama bangunan Pasar Klewer. Pada tahap pertama ini, pembangunan pasar dibiayai dari APBN dengan kucuran dana Rp61,8 miliar dari total kebutuhan Rp157 miliar,” terang Subagiyo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya