SOLOPOS.COM - Ilustrasi suasana pasar tradisional. (JIBI/Harian Jogja/Antara)

Dari deretan kios yang tersedia, belum seluruh pedagang menempati lokasi berjualan yang baru.

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL – Kantor Pengelolaan Pasar Gunungkidul meminta kepada pedagang di Pasar Tengeran, Desa Gedangrejo, Karangmojo untuk menempati kios yang telah selesai dibangun. Harapannya para pedagang juga segera membongkar lapak-lapak dagangan darurat yang didirikan selama proses pembangunan berlangsung.

Promosi Selamat Datang di Liga 1, Liga Seluruh Indonesia!

Pantauan yang dilakukan Harian Jogja, Selasa (15/11/2016), kondisi Pasar Tengeran pasca dibangun terlihat lebih rapi. Namun dari deretan kios yang tersedia, belum seluruh pedagang menempati lokasi berjualan yang baru.

Di bagian parkir yang dulu digunakan sebagai tempat berjualan darurat selama proses pembangunan, juga sudah mulai bersih dan tinggal menyisakan beberapa lapak yang belum dipindah oleh pemiliki. Salah seorang pedagang di Pasar Tengeran, Murni mengakui para pedagang sudah mulai pindah ke tempat berjualan baru sejak Senin (14/11). Namun demikian, belum seluruh pemilik kios mau menempati lokasi tersebut. “Saya tidak tahu alasannya apa, tapi yang jelas masih ada beberapa kios yang belum dimanfaatkan,” katanya, kemarin.

Menurut dia, pasca dibangun kondisi pasar lebih baik. Hal itu terlihat dari kondisi bangunan yang tidak ada lagi perbedaan ketinggian antara sisi barat dengan timur. Murni mengungkapkan, sebelum dibangun, lokasi pasar seperti bertingkat karena ada perbedaan ketinggian. Namun setelah itu kondisinya lebih rata sehingga memudahkan akses untuk pembeli. “Sekarang tinggal bagaimana menghidupkan pasar untuk lebih ramai lagi. sebab percuma saja, tempatnya bagus tapi kondisinya tetap sepi,”ungkapnya.

Hal tak jauh berbeda diungkapkan oleh Kepala Desa Gedangrejo, Suminto. Menurut dia, meski fasilitas pasar merupakan milik Pemerintah Kabupaten, namun dampak dari keberadaan pasar juga bisa dirasakan oleh masyarakat di Gedangrejo.

Salah satunya, dengan keberadaan pasar maka geliat perekonomian bisa lebih baju. Hal itu dibuktikan dengan adanya sektor usaha pendukung di sekitar pasar. “Dampaknya sangat terasa, karena di sekitar pasar jualan yang disajikan beragam mulai dari makanan, pakaian hingga kebuthan pokok sehari-hari,” katanya.

Suminto pun berharap, keberadaan pasar yang makin bagus bisa memberikan dampak yang signifikan terhadap perkemabngan ekonomi bagi masyarakat Gedangrejo. “Mudah-mudahan setelah pasar tertata lebih bagus maka bisa menggerakan sektor usaha di sana jadi lebih baik lagi,” ujarnya.

Terpisah, Kepala Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan Gunungkidul Widagdo mengatakan, pembagian kios di Pasar Tengeran disesuaikan dengan pemilik yang terdaftar. Secara umum, tidak ada perbedaan karena pembagiannya disesuaikan dengan kondisi sebelum pasar dibangun. “Kunci sudah kami serahkan dan tinggal menempati saja,” kata Widagdo.

Dia pun berharap, kepada pedagang yang sudah mendapatkan kunci kios agar segera menempati lokasi tersebut. Hal itu penting untuk upaya penertiban sehingga tidak menimbulkan kecemburuan antar pedagang. “Selain itu, kami juga meminta agar lapak-lapak di depan pasar yang dulu untuk berjualan darurat juga dibongkar. Sebab umumnya pemilik kios adalah orang-orang yang mendirikan lokasi darurat tersebut,” ungkap mantan Camat Wonosari ini.

Untuk diketahui, proses revitalisasi Pasar Tengeran menggunakan dana tugas pembantuan dari Pemerintah Pusat sebesar Rp1,4 miliar. Adapun lokasi yang dibangun meliputi pembangunan kios di bagian depan dan los jualan di sisi barat pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya