SOLOPOS.COM - Sebuah alat berat dan sejumlah pekerja melakukan pembongkaran jalur pedestrian sisi barat Jalan Malioboro, Jogja, Senin (13/3/2018). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Pemilik toko mengaku tidak diajak rembuk.

Harianjogja.com, JOGJA–Proses pengerjaan fisik sisi barat Malioboro sudah dimulai, Senin (12/3/2018). Namun tidak semua pelaku usaha menyambut baik proses penatan lanjutan kawasan Malioboro. Beberapa pemilik toko mengaku tidak diajak berembuk dalam proses penataan tersebut.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sunggono, pemilik toko tas kulit di utara Malioboro ikut menyaksikan proses pembongkaran aspal dan tegel di depan tokonya. Ia tidak menutup tokonya, melainkan hanya menutup beberapa saat untuk menghindari debu masuk ke dalam toko. “Proyek ini tanpa ada pembicaraan dengan pelaku usaha Malioboro,” kata dia, Senin.

Ekspedisi Mudik 2024

Ia mengaku hanya diberikan kertas kopian jadwal pembongkaran hingga pemasangan teraso. Sementara proyek tersebut akan dibuat seperti apa? Sunggono tidak mengetahuinya. Padahal, menurutnya, masukan dari pelaku usaha juga penting, sehingga pelaku usaha bisa mempersiapkan diri ketika pembongkaran dimulai.

Meski toko-toko di sepanjang Malioboro sisi barat tidak diminta tutup. Namun dengan adanya pembongkaran tersebut, langganan toko, kata Sunggono, enggan mampir. Ia tidak menampik ada sosialisasi menjelang pembongkaran, namun tidak ada kesempatan dirinya untuk memberi masukan, “Ibaratnya kami ditawari makan, tapi adanya ya cuma nasi goreng, rasanya seperti apa kami tidak tahu,” ungkap Sunggono.

Ia belum bisa menghitung berapa kerugian selama proses penataan tersebut. Sementara itu, Hindun Muslimah, salah satu pramuniaga toko batik Nadzar mengaku meski tokonya tidak tutup, namun selama setengah hari kemarin, belum ada pembeli yang berkunjung ke toko Nadzar.

Ia menduga pembeli enggan datang karena mengira toko tutup. Selain itu akses ke toko juga banyak material bekas pembongkaran. “Paling sepi biasanya tetap ada pengunjung dan pemasukan minimal Rp10 juta. Sampai siang ini belum ada pengunjung satu pun,” ujar Hindun.

Hindun mengaku sudah mendapat pemberitahuan terkait proses pengerjaan fisik sisi barat Malioboro tersebut. Bahkan dirinya sudah diperlihatkan desain semi pedestrian setelah selesai direvitalisasi. Ia mendukung proses penataan tersebut agar Malioboro terlihat rapi.

Hindun berharap kontraktor bisa tepa waktu selama proses pengerjaan fisik. Harapan serupa juga diungkapkan Santi Hartanto, penjaga toko batik Iviola.

Manager PT F.Syukri Balak, kontraktor penataan sisi barat Malioboro, Eri Purnomo menyatakan proyek pengerjaan fisik akan selesai sampai 15 Desember mendatang. Pihaknya berupaya menyelesaikan sesuai target yang ditetapkan. Meski waktunya lebih pendek dari proyek penataan sisi timur Malioboro, namun namun optimistis bisa menyelesaikannya.

Agar cepat selesai, pihaknya menambah banyak pekerja lapangan dan membagi pekerja dalam tiga tim. Tim pertama mengerjakan dari ujung utara Malioboro sampai Jalan Dagen, kedua dari Jalan Dagen sampai Jalan Pajeksan. Selanjutnya dari Jalan Pajegsan sampai ke selatan.

Untuk tahap awal, Eri menargetkan mampu membongkar aspal dan tegel hingga pengecoran dalam waktu dua pekan ke depan. “Setelah dicor baru dipasang teraso seperti sisi timur Malioboro,” kata Eri. Pada 26 Maret hingga tiga April nanti baru mulai pemasangan teraso.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya