SOLOPOS.COM - Rehab Pasar Klewer (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Rehab Pasar Klewer (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO — Para pedagang kaki lima (PKL) Pasar Klewer bakal menyambangi kantor DPRD Kota Solo dalam waktu dekat ini. Kedatangan mereka dimaksudkan untuk mengklarifikasi dan membahas usulan dari kalangan anggota DPRD Solo yang ngotot pembangunan Pasar Klewer II.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Saat ini kami akan mengumpulkan beberapa pengurus paguyuban PKL untuk menyikapi persoalan ini,” kata ketua kelompok 8 Paguyuban Pedagang Pelataran Pasar Klewer (P4K), Fatimah, saat ditemui Solopos.com di Pasar Klewer, Senin (8/10/2012).

Fatimah mengakui para pedagang PKL dan oprokan belum menentukan sikap mengenai pernyataan anggota DPRD yang kukuh mengusulkan pembangunan Pasar Klewer II di Pasar Jongke. Pernyataan dan ketegasan sikap akan diketahui berdasarkan hasil rapat seluruh pengurus paguyuban PKL Pasar Klewer.

“Nanti (Senin) malam kita semua akan berkumpul. Saya juga heran mengapa usulan itu sudah mencuat, padahal pembahasan studi kelayakan atau feasibility study (FS) hingga DED belum sepenuhnya selesai,” jelas Fatimah.

Kendati masih bungkam mengenai sikap dan langkah apa saja yang akan ditempuh saat berdialog dengan anggota DPRD Solo, namun Fatimah menegaskan para PKL dan oprokan tetap menolak dipindah.

“Jika terpaksa PKL dipindah, kami tidak mau jauh-jauh dari area Pasar Klewer. Saat ini, ada beberapa tempat yang akan kami usulkan sebagai lokasi alternatif, tapi kami akan sampaikan kepada pengurus lain,” papar Fatimah.

Pernyataan serupa diutarakan sekretaris P4K, Maryono. Dia mengatakan sudah memberitahu beberapa pengurus paguyuban untuk membahas usulan pembangunan Pasar Klewer II yang dilontarkan kalangan anggota dewan Kota Solo.
“Pada prinsipnya kami siap ditata, tapi jangan dipindah dari Klewer,” terang Maryono.

Sementara itu, Kepala Pasar Klewer, Edy Murdiarso, mengatakan pembatasan para PKL dan oprokan yang berjualan di Pasar Klewer sudah dilakukan.

“Tidak ada penambahan mengenai jumlah PKL dan oprokan. Keberadaan PKL memang ada sejak dulu,” papar Edy.

Seperti diketahui, kalangan anggota DPRD Kota Solo mengusulkan pembangunan Pasar Klewer II dengan pertimbangan untuk mengurai overload pedagang di pasar konfeksi terbesar di Jawa Tengah. Namun usulan tersebut ditentang oleh PKL yang tergabung dalam P4K.

Sementara, usulan kalangan DPRD malah mendapat dukungan dari Pasamuan Pasar Pasar Tradisional Surakarta (Papatsuta) dan Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) pusat.

Dalam perkembangannya, kalangan anggota DPRD Kota Solo tetap ngotot mengusulkan untuk pembangunan Pasar Klewer II dengan menyebut nama lokasi di Pasar Jongke. Mereka mempertimbangkan, lokasi Pasar Jongke berdekatan dengan Kampung Laweyan yang menjadi pusat batik di Kota Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya