SOLOPOS.COM - Stasiun Kedungjati adalah salah satu stasiun tertua di Indonesia. Diaktifkannya jalur Kedungjati dan Tuntang akan memberikan keuntungan akses baru lalu lintas dan membuka potensi pariwisata. (panoramio.com)

Stasiun Kedungjati adalah salah satu stasiun tertua di Indonesia. Diaktifkannya jalur Kedungjati dan Tuntang akan memberikan keuntungan akses baru lalu lintas dan membuka potensi pariwisata. (panoramio.com)

AMBARAWA – Setelah berhenti beroperasi sejak 1 Juni 1970, jalur kereta api antara Stasiun Kedungjati, Grobogan dengan Stasiun Tuntang, Kabupaten Semarang, akhirnya diaktifkan kembali. Pengaktifan jalur ini diresmikan melalui Penandatanganan Kesepakatan Bersama antara Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) di Stasiun Ambarawa, Senin (14/1/2013).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kesepakatan bersama ini masing-masing ditandatangani oleh Dirjen Perkeretaapian Tundjung Inderawan, Gubernur Jateng Bibit Waluyo dan Direktur PT Kereta Api Indonesia (Persero) Ignasius Jonan. Acara penandatangan tersebut disaksikan Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono.

Jawa Tengah Khususnya wilayah Semarang merupakan wilayah tonggak sejarah perkeretaapian nasional, karena Jawa Tengah tepatnya antara Stasiun Kemijen (Semarang) – Tanggung (Kabupaten Grobogan) sepanjang 26 km merupakan lintasan jalur kereta api pertama di Indonesia yang dibangun oleh Pemerintahan Hindia Belanda kala itu yaitu tepatnya pada hari Jumat, 17 Juni 1864 dimulai pembangunan stasiun dan jalur KA pertama di Indonesia. Selama tiga tahun dua bulan tepatnya pada hari Sabtu, 18 Agustus 1867 jalur kereta api antara Stasiun Kemijen – Tanggung selesai
dibangun dan dioperasikan.

Namun sangat disayangkan saat ini Stasiun Kemijen yang berada kurang lebih satu kilo meter dari stasiun Tawang Semarang telah hilang karena terendam rob. Sedangkan untuk lintas antara Kedungjati-Tuntang-Ambarawa sepanjang 37 km mulai dibangun pada tahun 1871 dan pada tanggal 21 Mei 1873 dioperasikan jalur dari Semarang-Kedungjati, namun seiring jalannya waktu jalur kereta api Kedungjati-Tuntang tepatnya pada sejak 1 Juni 1970 sudah tidak dioperasikan.

Siaran Pers Humas Ditjen Perkeretaapian menyebutkan bahwa tujuan pemerintah menghidupkan/mengoperasikan kembali jalur kereta api lintas Kedungjati – Tuntang ini dalam rangka meningkatkan aksesibiltas masyarakat terhadap layanan transportasi kereta api dan mengatasi kepadatan lalu lintas angkutan jalan di wilayah ini. Pengaktifan kembali jalur kereta ini juga dalam rangka mendukung sektor pariwisata. Dengan demikian nantinya diharapkan akan dapat meningkatkan pertumbuhan perekonomian di wilayah ini.

Untuk menghidupkan/mengoperasikan kembali jalur KA lintas Kedungjati-Tuntang, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan pada tahun 2010 telah merehabilitasi 5 unit jembatan KA lintas Kedungjati – Ambarawa dan penggantian bantalan kayu menjadi bantalan besi lintas Tuntang – Ambarawa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya