SOLOPOS.COM - Pekerja melakukan pembongkaran selter para pedagang kuliner di Gladag Langen Bogan (Galabo) Jl Mayor Sunaryo, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (5/9/2012). Pembongkaran ini sebagai bagian proyek revitalisasi kawasan wisata kuliner itu. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

Pekerja melakukan pembongkaran selter para pedagang kuliner di Gladag Langen Bogan (Galabo) Jl Mayor Sunaryo, Pasar Kliwon, Solo, Rabu (5/9/2012). Pembongkaran ini sebagai bagian proyek revitalisasi kawasan wisata kuliner itu. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – Selter para pedagang di kawasan kuliner Gladag Langen Bogan (Galabo), di Jl Mayor Sunaryo sudah mulai dibongkar terkait program revitalisasi kawasan tersebut. Sebagai gantinya, Pemkot menyediakan tempat darurat di parkir bus pariwisata atau di belakang selter sisi barat.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Lokasi ini mau diperbaiki. Itulah sebabnya saya harus pindah dalam waktu dekat ini,” jelas salah seorang pedagang, Mulyono, saat ditanya Solopos.com, Rabu (5/9/2012). Mulyono mengatakan pemindahan gerobak dagangannya akan dilakukan setelah lokasi darurat yang sedang dibangun siap untuk ditempati. Namun dia sendiri belum tahu persis pembagian penempatan selter darurat tersebut. “Informasinya hanya ditempatkan di lokasi parkir bus. Nanti PKL bergabung dalam satu tempat,” jelasnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketua Paguyuban PKL Beteng Utara, Habib Mas’ud, menjelaskan pembongkaran selter dalam rangka revitalisasi kawasan kuliner. Berkenaan dengan sosialisasi pembongkaran, pihaknya mengakui telah dilakukan jauh hari sebelumnya. “Karena revitalisasi merupakan program Pemkot Solo, kami siap mendukung. Awalnya pedagang khawatir tidak bisa berjualan lagi, namun dalam rapat dijelaskan akan ada tempat darurat untuk berjualan. Jadi selama proses revitalisasi ini, tidak mengganggu aktivitas pedagang,” jelas Habib kepada wartawan di lokasi selter.

Proses revitalisasi tersebut, lanjut Habib, bertujuan untuk membuat salah satu kawasan kuliner di Kota Solo menjadi tertib dan nyaman. Sebab, selama ini banyak orang mengeluhkan tentang kondisi PKL yang terlihat kumuh dan kotor. “Lokasi ini menjadi pelopor bagi kawasan kuliner di tempat lain. Masak tempatnya tidak tertib dan kotor,” ujarnya.

Habib merencanakan membuat seragam khusus bagi pelayan atau karyawan yang dipakai saat bekerja. Rencana itu dicetuskan agar masyarakat atau pembeli merasa terkesan saat berkunjung di kawasan kuliner tersebut. “Kawasan ini memang terbagi dua. Jika malam hari dikenal dengan sebutan kawasan kuliner Galabo, apabila siang hari disebut PKL Beteng Utara. Namun itu semua tidak masalah, yang terpenting pedagang saling menjaga ketertiban dan kebersihan,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Kepala UPTD Kawasan Kuliner Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Solo, Agus Sisworiyanto, menjelaskan revitalisasi kawasan kuliner sepanjang 300 meter di Jl Mayor Sunarso menelan dana sekitar Rp5 miliar. “Konsep selter yakni menggunakan kanopi sliding. Apabila hujan bisa ditutup sampai batas rel kereta, jika tidak hujan akan dibuka sampai batas paving dengan aspal,” jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya