SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Boyolali (Espos)–Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial (Disnakertransos) Kabupaten Boyolali mentargetkan pelaksanaan revitalisasi Balai Latihan Kerja (BLK) di kabupaten setempat selesai dalam kurun waktu empat hingga lima tahun.

“Revitalisasi BLK ini merupakan sebuah komitmen yang telah dituangkan dalam dokumen kesepakatan dan kepahaman (DKK) antara Pemkab Boyolali dan pemerintah pusat, melalui Departemen Tenaga Kerja (Depnaker). Pelaksanaannya telah dimulai tahun 2009 lalu dan harapan kami bisa selesai dalam waktu empat hingga lima tahun mendatang,” ungkap Kepala Disnakertransos Boyolali, Sugianto ketika dimintai konfirmasi Espos, Senin (21/6).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sugianto memaparkan revitalisasi BLK Boyolali yang mulai dilaksanakan tahun 2009 tersebut meliputi pembenahan serta pengadaan berbagai infrastruktur BLK hingga instruktur. Pelaksanaanya, lanjut dia, telah diawali dengan rehabilitasi workshop yang menggunakan anggaran daerah senilai Rp 180 juta. Sementara pada tahun 2010, telah dialokasikan anggaran senilai Rp 2,1 miliar untuk kelanjutan pelaksanaan revitalisasi tersebut.

“Menurut rencana, anggaran senilai Rp 2,1 miliar tersebut akan dialokasikan untuk kepentingan revitaliasi yang akan dilaksanakan tahun 2010 ini, di antaranya sekitar Rp 800 juta untuk peralatan dan senilai Rp 1 miliar lebih untuk tempat uji kompetensi,” terang Sugianto.

Namun dari sisi instruktur, Sugianto mengakui pihaknya masih terkendala dengan tersedianya instruktur BLK yang benar-benar memenuhi kualifikasi. Bahkan Sugianto memperkirakan, BLK Boyolali akan kekurangan instruktur menyusul adanya instruktur yang akan purna tugas.

“Pada tahun 2015 nanti, dari sebanyak 38 instruktur yang ada, sebanyak 20 orang instruktur akan purna tugas, sementara hingga saat ini kami masih belum bisa mempersiapkan instruktur pengganti yang memenuhi kualifikasi. Dalam pengajuan formasi CPNS tahun ini, baru diperoleh satu instruktur. Kalau tidak dipersiapkan mulai dari sekarang, pada tahun 2020 mendatang para instruktur tersebut bahkan sudah punah karena semua sudah memasuki masa purna tugas,” tutur Sugianto yang saat dimintai konfirmasi sedang berada di Palangkaraya untuk keperluan dinas.

Namun demikian, Sugianto menyatakan untuk mendukung terlaksananya revitalisasi tersebut pihaknya tetap berupaya secara optimal termasuk mengajukan bantuan dana kepada pemerintah pusat maupun provinsi. “Pengajuan bantuan dana tersebut kami ajukan baik kepada Depnaker maupun Depsos (Departemen Sosial),” pungkasnya.

sry

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya