SOLOPOS.COM - Para alumnus memadati aula SMAN 1 Sragen saat pelaksanaan reuni Akbar di sekolah setempat, Sabtu (20/5/2023). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Sebanyak 1.113 alumnus SMAN 1 Sragen dari angkatan 1963-2023 mengikuti reuni akbar di sekolah setempat, Sabtu (20/5/2023). Dalam reuni akbar kali kedua ini juga dikukuhkan Ikatan Alumni SMAN 1 Sragen (Ika Smansa Brillian). Alumni pertama sebanyak tujuh orang dan hingga sekarang jumlah alumnus mencapai 18.387 orang (sebelumnya ditulis 1.113 orang) yang menyebar ke berbagai daerah.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, hadir dalam reuni akbar yang penyelenggaraannya menelan dana hingga Rp115 juta tersebut. Alumnus pertanam atas nama Priyanto angkatan 1963, kemudian Martoyo dari Pasuruan yang merupakan alumnus angkatan 1965. Para kepala dinas di Pemkab Sragen juga banyak yang lulusan SMAN 1 Sragen.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Ketua Panitia Reuni Akbar SMAN 1 Sragen, Bambang S.M., mengatakan acara ini diikuti dari alumnus angkatan pertama, yakni masuk 1961 yang lulus 1963 sampai angkatan 2023. Total sudah ada 69 angkatan dengan jumlah alumnus sebanyak 18.387 orang. Hanya pada 1978 yang tidak ada angkatannya karena adanya perubahan kurikulum.

“Alumni SMAN 1 Sragen ini sekarang sudah menyebar ke berbagai jenis profesi. Ada yang jadi guru besar, pejabat, sekretaris daerah, dan sejumlah profesi lainnya. Reuni ini bertujuan untuk mempererat persaudaraan antarangkatan dan alumni serta menjalin tali silaturahmi antara angkatan senior dan junior,” jelas Bambang  yang merupakan alumnus angkatan 1977.

Ia menyampaikan reuni kali ini yang paling gegap gempita dan heboh karena lintas angkatan hadir semua. Hal lain yang bikin reuni spesial adalah adanya berbagai kuliner yang paling digemari di era 1960-an, seperti soto girin, tumpang Mbok Jami, ada dawet, asle, dan makanan lainnya.

“Intinya semua alumnus kenyang dan senang. Tadi mulai pukul 09.00 WIB, perwakilan angkatan bernyanyi semua di panggung. Mereka ada yang dari Jabodetabek, Semarang, Solo, hingga Makasar,” jelasnya.

Bambang menerangkan SMAN 1 Sragen merupakan sekolah yang didirikan Bupati Sragen, Mustajab, bersama rekannya dan para sesepuh. Sekolah tersebut awalnya sekolah rakyat. “Angkatan pertama hanya tujuh orang, salah satunya Pak Priyanto, Ketua PWRI Sragen, yang sekarang masih hidup,” ujarnya.

Kepala SMAN 1 Sragen, Beti Marga Sulistyawati, yang menginisiasi terbentuknya Ika Smansa Brillian yang kemudian dikukuhkan Bupati Sragen. Sebelumnya, tidak ada ikatan alumni.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya