SOLOPOS.COM - Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) di Pantai Baron Gunungkidul (David Kurniawan/JIBI/Harian Jogja)

Retribusi wisata di Gunungkidul ditemukan bocor

Harianjogja.com, GUNUNGKIDUL- Anggota DPRD Gunungkidul dari Fraksi PKS Tri Iwan Isbumaryani menuding masih banyak kebocoran retribusi masuk ke kawasan pantai. Jika terus dibiarkan bisa berpengaruh terhadap pendapatan asli daerah dari sektor kepariwisataan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Saya bisa bilang karena mengalami sendiri, saat berkunjung ke kawasan pantai di libur lebaran pada Kamis [23/7/2015] lalu,” kata Iwan kepada wartawan, Selasa (28/7/2015).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia menjelaskan, kebocoran ini tidak hanya terjadi di jalur-jalur tikus. Namun, kecurangan dilakukan oleh petugas pemungut retribusi.

Modus yang dilakukan dengan memberikan tidak sesuai dengan jumlah pengunjung yang masuk. Harusnya jika yang datang ada 12 orang maka tiket yang diberikan sejumlah itu. Namun kenyataan di lapangan, jumlah yang diberikan kurang dari jumlah tersebut.

“Memang ada tiket yang berpasangan, dimana satu tiket untuk dua orang. tapi saat masuk dengan keluarga besar sejumlah 12 orang diberikan enam tiket,” ujarnya.

Dia mengakui sepintas tiket yang diberikan merupakan tiket khusus untuk berpasangan. Tapi setelah dicek di bawahnya, tiket yang diberikan tersebut merupakan tiket untuk perseorangan. “Kalau ditotal jumlah tiket itu baru untuk tujuh orang, padahal saya membayarnya Rp120.000 untuk 12 orang,” keluh anggota Komisi B itu.

Lebih jauh menurut Iwan, kecurangan-kecurangan ini tidak bisa dibiarkan. Sebab di satu sisi merugikan pengunjung, di sisi lainnya juga berpengaruh terhadap pendapatan daerah. “Harus ditindak dengan tegas, katanya kebocoran sudah bisa diatasi, tapi faktanya masih terjadi juga,” tutur dia.

Iwan pun menyakini, kejadian tersebut tidak hanya dialaminya seorang. Sebab, masih banyak pengunjung yang juga mengalami hal yang sama. “Bisa dibayangkan berapa kerugian yang ditimbulkan akibat praktik seperti ini,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Saryanto mengakui sudah semaksimal mungkin menekan kebocoran rertibusi masuk. Dia pun mengapresiasi keluhan tersebut, namun harus dijelaskan kapan waktu pasti kejadian itu.

“Kami menerapkan dua shift penjagaan, yakni pagi dan malam. Jadi lapoaran itu harus jelas, sehingga kebijakan yang kita ambil bisa tepat sasaran,” tutur Saryanto.

Dia menegaskan, pihaknya tidak antipati terhadap kritik. Pengaduan tersebut akan dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk pelayanan yang lebih baik. “Kami juga akan menambah tenaga lepas harian untuk pengawasan di jalur-jalur tikus. selain itu, kami juga berharap kepada pengunjung untuk menaati aturan karena juga masih banyak pengujung yang melakukan penerobosan melalui jalu alternatif,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya