SOLOPOS.COM - Perwakilan pedagang mengurus pembuatan rekening untuk pembayaran sistem e-retribusi di Pasar Singosaren, Solo, Senin (29/8/2016). Pembuatan rekening tersebut sebagai salah satu persiapan sebelum sistem e-retibusi diterapkan pada September mendatang. (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Retribusi Solo, penerapan e-retribusi di sejumlah pasar masih menunggu penerbitan kartu.

Solopos.com, SOLO–Penerapan e-retribusi yang diluncurkan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada 1 September lalu masih menunggu penyelesaian cetak kartu. E-retribusi diperkirakan mulai diterapkan akhir pekan depan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pekan lalu hanya peluncuran e-retribusi, penerapannya memang belum. Langkahnya setelah dikenalkan, masing-masing pasar menyerahkan data pedagang untuk dibuatkan rekening, kartu e-retribusi dicetak kemudian pedagang mengaktifkan kartu baru bisa diterapkan. Penerapan e-retribusi minimal butuh waktu sekitar dua pekan sebelum diterapkan,” ungkap Pemimpin Bidang Pemasaran Bank Jateng, Rachmat Wahono, kepada Solopos.com, Kamis (8/9/2016).

Menurut dia, peluncurkan e-retribusi pekan lalu hanya untuk pengenalan program. Dia mengungkapkan pekan ini petugas dari Bank Jateng mendata pedagang di dua pasar, yakni di Pasar Depok dan Pasar Singosaren untuk dibuatkan rekening secara kolektif, setelah jumlah fix kemudian akan dipesankan kartu.

“Dua alat reader sudah ada di kantor Bank Jateng Solo tapi memang belum dipasang, masing-masing pasar akan ada satu alat. Pemasangannya masih menunggu proses distribusi kartu e-retribusi selesai,” terang Rachmat.

Alat tersebut memang tidak bisa mobile karena itu merupakan permintaan dari Pemkot Solo. Hal ini mengingat apabila alat bisa mobile harus ada petugas. Padahal e-retribusi ini diharapkan juga bisa untuk mengurangi jumlah petugas yang keliling mengambil retribusi. Dia menyampaikan melalui e-retribusi, pedagang diharapkan lebih aktif dengan melakukan tap atau menempelkan kartu ke mesin reader.

“Pekan ini ditarget pembuatan rekening untuk 340 pedagang di dua pasar selesai. Setelah itu, pedagang diminta untuk mengaktifkan rekening dengan melakukan penyetoran sebagai modal untuk top up atau mengisi kartu e-retribusi,” jelasnya.

Dia menjelaskan isi ulang kartu e-retribusi bisa dilakukan sesuai kebutuhan pedagang dan dibatasi maksimal Rp1 juta. Setelah distribusi kartu e-retribusi selesai, setiap pekan akan ada petugas bank yang keliling di pasar untuk melayani setoran tabungan atau top up kartu. Hal ini untuk memudahkan pedagang.

“Sampai saat ini, pembayaran retrisbusi memang masih manual tapi secepatnya akan diselesaikan untuk tabungan dan penerbitan kartu sehingga [e-retribusi] bisa segera diterapkan,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya