SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

KLATEN—Memasuki triwulan keempat 2012, pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Klaten dari sektor retribusi daerah baru mencapai 52,84% atau Rp13,6 miliar dari target senilai Rp25,7 miliar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkankan ringkasan laporan realisasi APBD 2012 yang dicermati Solopos.com, Sabtu (6/10/2012), realisasi PAD secara keseluruhan mencapai Rp60 miliar atau 78,19% dari target senilai Rp77 miliar. Pendapatan dari sektor pajak daerah mencapai Rp21,9 miliar atau 82,92% dari target senilai Rp26,5%. Realisasi PAD dari sektor pajak daerah itu jauh lebih baik dibandingkan dari sektor retribusi daerah yang baru mencapai 52,84%.

Kepala Bidang PAD, Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Klaten, Andrainto, mengaku pesimistis target retribusi senilai Rp25,7% itu tercapai hingga akhir 2012. “Waktu yang tersisa kurang dari tiga bulan. Hampir pasti target itu tidak akan tercapai,” ujar Andrainto saat dihubungi melalui telepon genggamnya.

Andrainto menjelaskan target retribusi pada 2011 senilai Rp18,90 miliar juga tidak tercapai. Menurutnya masing-masing satuan kerja perangkat daerah (SKPD) lebih tahu faktor penyebab tidak maksimalnya capaian retribusi. “Target retribusi itu diusulkan sendiri oleh masing-masing SKPD. Mereka punya pertimbangan sendiri dalam mengusulkan target retribusi,” papar Andrainto.

Salah satu sumber pendapatan yang realisasinya tidak maksimal adalah pajak tempat usaha penangkaran sarang burung walet. Tahun ini, DPPKAD memasang target PAD dari pajak sarang burung walet senilai RP10 juta. Akan tetapi hingga kini realisasi pajak tersebut baru mencapai Rp1,75 juta. “Kami kesulitan menemui pemilik tempat usaha sarang burung walet itu. Sebagian besar mereka tinggal di luar daerah dan berinvestasi di Klaten. Ketika kami kirimkan undangan ke Kantor DPPKAD, mereka juga tidak mengindahkannya,” tukas Andrainto.

Ditemui terpisah, Kepala DPPKAD Klaten, Sunarna, meminta masing-masing SKPD memaksimalnya waktu tersisa untuk mengejar target PAD dari sektor retribusi maupun pajak. “Perlu kita sadari, sekarang sudah masuk triwulan keempat. Kami mohon dengan sangat ada upaya atau langkah untuk mengejar tercapainya target itu,” tandas Sunarna.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya