SOLOPOS.COM - ilustrasi macan kumbang. (Dok. Solopos)

ilustrasi

SLEMAN—Proses restorasi Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) terus dilakukan pascaerupsi Merapi 2010 silam. Selain tumbuhan, kawasan TNGM juga akan didatangkan satwa liar yang seperti burung, kera ekor panjang bahkan macan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Beberapa pihak kini tengah mematangkan rencana tersebut. “Kalau mendatangkan monyet, ya harus tanam pohon jambu air dulu. Jangan malah monyetnya minta makan di rumah warga,” terang Dirjen Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam (PHKA) Kementerian Kehutanan, Darori, saat peresmian dempot UGM di Dusun Pangukrejo, Umbulharjo, Cangkringan, Kamis (26/1).

Dekan Fakultas Kehutanan UGM, Muhammad Naim mengatakan, keberadaan satwa liar dan tumuhan penting sebagai bioindikator keseimbangan ekosistem. Hasil Survei 2011, kata dia, ditemukan 97 jenis burung termasuk 21 jenis yang dilindungi. Elang Jawa (Spizaetus bartelsi) merupakan sepesies kunci di TNGM namun diketahui hanya tinggal tiga ekor.

“Jumlah ini selisihnya masih jauh jika dibandingkan sebelum erupsi Merapi yang ada 160 jenis burung. Perbedaan ini dimungkinkan karena survei cepat (rapid assesment),” tambahnya.

Selain burung, mamalia yang dijumpai adalah lutung jawa (Trachypitheus auratus), monyet ekor panjang (Macaca fascicularis), babi hutan (Sus scrofa), kijang (Muntiacus muntjak), kucing hutan (Prionailurus bengalensis), luwak (Paradoxurus hermaphoditus), dan landak (Hystrix brachyura). Bahkan menurut warga, macan tutul (Panthera pardus melas) kerap turun ke pemukiman warga Sleman dan Magelang.

Langkah restorasi ini ditandai Memorandum of Understanding (MoU) antara Dekan Fakultas UGM, Muhammad Naim dengan Kepala Balai TNGM, Kuspriyadi Sulistyo dan diketahui Dirjen PHKA, Darori.(Harian Jogja/Akhirul Anwar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya