SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Restorasi gumuk pasir membuat warga takut tergusur

Harianjogja.com, BANTUL– Warga di pesisir Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul menuntut kompensasi ke pemerintah, apabila proyek restorasi gumuk pasir mengenai rumah dan lahan mereka.

Promosi Gonta Ganti Pelatih Timnas Bukan Solusi, PSSI!

Warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Menolak Penggusuran (ARMP) memastikan tidak akan menyerah begitu saja ke pemerintah. “Jelas saja kami menuntut kompensasi kalau sampai tergusur, kami enggak mau diam saja,” ungkap Ketua ARMP Watin, Rabu (14/10/2015).

Watin merespons pernyataan Pemerintah Kabupaten Bantul belum lama ini yang akan selektif memberi kompensasi ke warga terdampak restorasi gumuk pasir. Kompensasi mungkin hanya diberikan pada warga yang tinggal di atas tanah berstatus hak milik. Sementara sebagian warga lainnya diklaim tinggal di lahan Sultan Grond (SG) tanpa izin.

Menurut Watin, kompensasi tetap harus diberikan seperti tempat tinggal dan ganti rugi. Sebab menurutnya tidak sedikit warga Parangkusumo yang telah berpuluh tahun tinggal di wilayah ini kendati tidak memiliki sertifikat tanah. Termasuk dirinya yang merupakan warga Bantul.

Ditambahkannya, permukiman dan lahan di Parangkusumo bakal tersentuk proyek restorasi gumuk pasir yang dicanangkan Pemerintah DIY, Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Badan Informasi Geospasial (BIG). “Kalau enggak masuk zona inti, maka masuk sebagai zona penyangga gumuk pasir,” tuturnya.

Menurut otoritas Laboratorium Geospasial UGM yang menangani gumuk pasir, area ini terbagi menjadi tiga. Yaitu zona inti seluas 41 hektare yang harus bersih dari bangunan dan vegetasi serta zona penyangga dan zona penunjang di sebelah timur dan barat zona inti. Di dua zona terakhir, keberadaan bangunan dan vegetasi juga dibatasi jumlahnya. Kebijakan itu bertujuan menjadikan gumuk pasir sebagai area wisata dan penelitian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya