SOLOPOS.COM - Warga beristirahat saat sedang membangun kandang baru di tempat yang telah disediakan oleh Pemerintah Kabupaten Bantul. Rabu (12/10/2016) (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Restorasi Gumuk Pasir, warga mulai mendengarkan peringatan Pemkab.

Harianjogja.com, BANTUL — Puluhan warga mulai membongkar kandang ternak yang berada di zona inti gumuk pasir. Hal itu dilakukan warga setelah mendapatkan surat peringatan II dari Pemerintah Kabupaten Bantul supaya segera pindah dari zona inti tersebut.

Promosi Mudik: Traveling Massal sejak Era Majapahit, Ekonomi & Polusi Meningkat Tajam

(Baca Juga : RESTORASI GUMUK PASIR : Warga tetap Satu Suara Menolak)

Salah seorang  pemilik kandang bernama Nuryanto mengungkapkan dia terpaksa memindah kandang sapi miliknya ke sisi sebelah timur jalan yang bukan termasuk zona inti gumuk pasir. Kata dia hal itu dilakukan sesuai dengan perintah dari Pemkab Bantul;untuk segera pindah ke sisi timur yang luasnya adalah 1.000 meter persegi tersebut.

“Sudah ada delapan kandang yang pindah dari 17 kandang yang berada di sisi barat [zona inti gumuk pasir],” ujar warga Dusun  Grogol X, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Bantul, Pada Rabu (12/10/2016).

Namun demikian dia mengeluhkan tanah seluas 1.000 meter tersebut dinilai tidak mencukupi. Bahkan kata Nuryanto, dia harus berebut dengan yang lain untuk membuat kandang baru di lahan yang disediakan tersebut. Selain itu kata dia biaya pemindahan kandang sangat memberatkan. Sedikitnya dia mengeluarakan uang Rp1 juta untuk memindah kandang.

“Sudah bawang merah gagal panen karena banjir, lahan dipakai Jalan Lingkar Lintas Selatan (JLLS) belum mendapatkan ganti rugi, ini kandang juga malah digusur tanpa ganti rugi juga,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya