SOLOPOS.COM - Usai melangsungkan salat Idul Fitri, sebagian warga foto di depan tulisan Gumuk Pasir. (Yudho Priambodo/JIBI/Harian Jogja)

Restorasi Gumuk pasir di Cemoro Sewu Bantul akan menutup pantai yang telah dirintis menjadi tempat wisata

Harianjogja.com, BANTUL— Pantai Cemara Sewu di Desa Parangtritis, Kretek, Bantul terancam tutup terkait rencana restorasi gumuk pasir di wilayah ini. Pariwisata yang digerakkan oleh masyarakat kecil itu masuk dalam zona inti gumuk pasir.

Promosi Primata, Permata Indonesia yang Terancam Hilang

Pantai Cemara Sewu yang terletak di Dusun Grogol VII, Parangtritis, Kretek berada dalam zona inti gumuk pasir seluas 141 hektare. Pemerintah DIY, Pemkab Bantul bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) berencana membersihkan zona inti dari bangunan dan vegetasi. Tujuannya untuk mengembalikan kondisi gumuk seperti semula.

Ketua Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Pantai Cemara Sewu Sugiran mengungkapkan, kebijakan itu bakal menghapuskan objek wisata yang sudah susah payah dibangun warga.

Pantai Cemara sewu yang berdiri sekitar tujuh bulan lalu itu selama ini mengandalkan ratusan hingga ribuan batang pohon cemara sebagai peneduh pantai serta menjadi ciri khas objek wisata tersebut.

“Kalau pohon-pohon ini ditebang, habis sudah,” ungkap Sugiran terdengar khawatir saat ditemui di Pantai Cemara Sewu, Senin (12/9/2016) siang.

Selama ini kata dia, pantai tersebut susah payah dibangun oleh sekitar 42 warga yang kini tergabung dalam Pokdarwis Pantai Cemara Sewu.

Warga membuka semak belukar dan membersihkannya sehingga layak dijadikan objek wisata. Pokdarwis lalu membangun musala semi permanen, toilet umum, rest area serta area parkir untuk kebutuhan wisatawan.

Pemerintah kata Sugiran tidak pernah turun tangan memberi bantuan. Saat warga Dusun Grogol VII mendapatkan mata pencaharaian baru, pemerintah kata dia justru berencana memusnahkan vegetasi di wilayah ini. Padahal kata dia, jumlah wisatawan yang berkunjung ke pantai itu terus meningkat.

“Pemerintah sudahlah tidak bisa memberi masyarakat pekerjaan, tapi janganlah menggusur masyarakat yang sudah mencari sendiri penghasilannya. Katanya mau mengurangi kemiskinan,” ujar dia.

Warga kini menunggu dengan cemas apakah usaha yng sudah dibangun itu bakal musnah akibat kebijakan restorasi gumuk pasir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya