SOLOPOS.COM - Memandikan kuda,salah seorang pemilik peternakan kuda di zona inti gumuk pasir yang belum meninggalkan zona inti gumuk pasir. Rabu (12/10/2016) (Irwan A. Syambudi/JIBI/Harian Jogja)

Restorasi Gumuk Pasir, lahan relokasi dikeluhkan

Harianjogja.com, BANTUL— Sejumlah warga  yang sebelumnya memiliki kios di wilayah Cemoro Sewu, Dusun Grogol VII, Parangtritis mengeluhkan kawasan relokasi yang hingga kini masih belum bisa ditempati.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga : RESTORASI GUMUK PASIR : Penertiban Dilanjutkan pada Vegetasi Perusak Gumuk Pasir

Padahal, sudah dua bulan lebih mereka direlokasi dan dijanjikan akan menempati lahan relokasi di Grogol X. Saat ini mereka memilih bertahan dengan mendirikan tenda-tenda di sekitar gumuk pasir, sambil menunggu kepastian lahan relokasi.

Salah seorang warga terdampak gusuran zona inti gumuk pasir yaitu Sudarman mengatakan, ia masih belum mendapatkan kepastian dari pemerintah kapan lahan relokasi dapat ditempati.

“Dulu katanya akhir Januari jadi, sekarang sudah Februari akhir, tapi belum jadi juga,” ujarnya, Jumat (24/2/2017).

Kini dirinya hanya bisa pasrah. Ia dan keluarganya saat ini tinggal di tenda-tenda yang didirikan sekitar kawasan inti, dan berharap ada niat baik dari pemerintah untuk segera menguruk lahan relokasi.

Seorang korban relokasi lainnya yaitu Slamet juga terus mempertanyakan lahan yang sudah dijanjikan pemerintah. Ia menyesali pemerintah yang kerap memberikan warga jani-jani, namun belum ada yang ditepati.

“Pemerintah berkali-kali mengumbar janji, tapi kenyataannya sampai sekarang lahan tersebut belum kelar diuruk. Sebenarnya lahan relokasi itu selesai kapan? Dulu katanya akhir Januari,” ungkapnya.

Dari pantauan lapangan, lahan tersebut merupakan lahan kosong yang disekililingnya terdapat berbagai jenis tanaman. Di beberapa sisi nampak genangan air, yang berasal dari air hujan.

Air ini juga berasal dari air kali, yang berasal di sejumlah sisi lahan. Dimungkinkan, lahan akan lebih layak untuk dijadikan tempat relokasi apabila sudah diuruk hingga ketinggian tertentu.

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Bantul Hermawan Setiaji tidak menampik bahwa lahan relokasi yang disiapkan untuk warga korban relokasi gumuk pasir belum siap ditempati. Kendati sempat diuruk, lahan masih dapat tergenang air dan membutuhkan pengurukan ulang.

Hermawan mengungkapkan kemungkinan pengurukan dilakukan pada awal Maret. Pengurukan molor karena hingga kini Pemkab masih menunggu alat berat yang didatangkan dari Semarang.

“Kurang tahu tingginya, dinas terkait yang lebih tahu. Nanti kami akan melakukan komunikasi, untuk mengetahui ketinggian urukannya berapa, termasuk saluran irigasi, saya tidak tahu persis teknisnya bagaimana,” ujarnya.

Hermawan menambahkan, nantinya ada sekitar 20 warga yang akan direlokasi. Masing-masing dari mereka mendapatkan jatah petak lahan sebesar tujuh meter kali tujuh meter. Pendataan juga sudah dilakukan untuk menentukan siapa saja pedagang yang mendapat hak atas lahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya