SOLOPOS.COM - Sebagian warga Bantul menunaikan sholat Idul Fitri 1435 H/2014 M di lapangan gumuk pasir Oro-oro, Kretek, Mancingan, Bantul, pada Senin (28/7/2014). Prof.Din Syamsudin bertindak selaku imam dan khotib. (Uli Febriarni/JIBI/Harian Jogja)

Restorasi gumuk pasir bakal memakan lahan 34 rumah warga

Harianjogja.com, BANTUL- Pemerintah memastikan sebanyak 34 rumah di kawasan Pantai Parangkusumo, Kretek, Bantul terkena proyek restorasi gumuk pasir. Puluhan rumah tersebut terancam tergusur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Bantul Hermawan Setiaji mengatakan, aparat telah mendata bagian selatan kawasan gumuk pasir, menyusul rencana pembersihan kawasan itu dari bangunan dan vegetasi.

Ekspedisi Mudik 2024

Hasil pendataan sementara terdapat 34 bangunan rumah di bagian selatan gumuk pasir atau berada dekat dengan Pantai Parangkusumo. “Kami yang mendata karena kami sering melakukan patroli di sana. Sebanyak 34 rumah itu berada di zona inti gumuk pasir,” terang Hermawan Setiaji, Minggu (13/3).

Puluhan rumah itu diklaim berada di lahan Sultan Grond (SG). Penghuninya tidak mengantongi sertifikat hak milik. Selain puluhan rumah, tercatat enam buah bangunan kandang ternak milik warga di bagian selatan yang masuk zona inti. Jumlah tersebut belum termasuk bangunan di bagian utara gumuk yang kini belum didata.

Puluhan bangunan itu terancam tergusur apabila proyek restorasi gumuk pasir dimulai. Restorasi gumuk bertujuan mengembalikan kondisi asli kawasan gumuk yang bersih dari bangunan dan vegetasi. Pemerintah DIY bersama Laboratorium Geospasial Gumuk Pasir yang dikelola Universitas Gadjah Mada (UGM) menetapkan zona inti gumuk pasir seluas 141 hektare.

Hermawan Setiaji menambahkan, penataan kawasan gumuk pasir menunggu terbitnya Peraturan Daerah (Perda) mengenai Tata Ruang yang kini dibahas DPRD DIY. “Perda tata ruang itu sekarang sudah finalisasi, tidak lama lagi berlaku,” jelasnya.

Setelah itu, aparat di daerah siap bergerak mengeksekusi puluhan rumah tersebut dari lokasi gumuk. Ia meyakinkan, proses penggusuran puluhan rumah itu tidak akan menimbulkan gejolak sosial. “Karena kami akan merembug dengan masyarakat, asal ada komunikasi pasti tidak terjadi apa-apa,” lanjutnya.

Pemerintah saat ini belum memiliki skenario tindak lanjut dari warga pemilik rumah yang tergusur. Apakah diberikan lahan pengganti atau tidak. Kendati demikian Hermawan mengatakan, solusi dan bantuan akibat penggusuran kemungkinan hanya akan diberikan pada penduduk Bantul, bukan pada pendatang yang tinggal di area gumuk.

Terpisah, Sudarman warga yang tinggal di kawasan gumuk pasir mengaku pasrah bila suatu saat lahan yang ia tempati tersentuh pembangunan. “Mau bagaimana lagi, katanya ini tanah Sultan. Kami cuma mohon kalau menggusur kami dikasi solusi mau ditempatkan di mana,” ungkap Sudarman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya