SOLOPOS.COM - Aktivitas warga seusai ketinggian air surut di kawasan Bendung Karet, Tirtonadi Solo, Jumat (24/4/2015). (Ivanovich Aldino/JIBI/Solopos)

Restorasi bendung karet Tirtonadi, 2 twin block rusunawa di Mojosongo akan digunakan lokasi relokasi warga bantaran Kali Pepe.

Solopos.com, SOLO–Pemkot menyiapkan dua twin block rumah susun sewa sederhana (rusunawa) untuk menampung warga bantaran Kali Pepe dan Kali Anyar yang terdampak proyek restorasi bendung karet Tirtonadi.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan dua twin block rusunawa masing-masing, satu twin block rusunawa di kawasan tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo dan satu twin block rusunawa Mojosongo.

“Targetnya tahun ini warga bantaran sudah pindah ke rusunawa,” kata Rudy, sapaan akrabnya ketika dijumpai wartawan di Balai Kota, Senin (22/2/2016).

Saat ini, Pemkot masih terus menyosialisasikan rencana pembangunan bendung karet Tirtonadi kepada warga yang tinggal di kawasan tersebut. Sedikitnya ada 300-an keluarga yang bakal terdampak proyek restorasi bendung karet Tirtonadi, meliputi pembangunan embung Tirtonadi. Proyek embung rencananya di bangun di aliran pertemuan Kali Gajah Putih dan Kali Pepe. Rudy mengatakan relokasi warga bantaran akan dilakukan setelah pembangunan rusunawa di TPA Putri Cempo rampung.

“Jadi meski bendung karet Tirtonadi mulai dikerjakan tahun ini, tapi tak serta merta langsung memindahkan ratusan warga,” katanya.

Selain merelokasi, Rudy mengatakan Pemkot juga menyiapkan dana bongkar bangunan. Rudy mengatakan proyek restorasi bendung karet Tirtonadi mendesak untuk dikerjakan. Hal ini guna mengantisipasi bencana banjir terutama di wilayah kawasan Solo utara yang disebabkan meluapnya Kali Anyar dan Kali Pepe. Kawasan rawan banjir itu meliputi Banyuanyar, Sumber, Gilingan dan Nusukan.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) Yudi Pratondo sebelumnya mengatakan Kementerian PU akan memaksimalkan program pengendalian banjir di Kota Solo. Salah satu proyek bakal dikerjakan adalah normalisasi Kali Pepe dari Tirtonadi hingga jembatan Bandara Adisumarmo Boyolali. Normalisasi akan dilakukan untuk pengendalian banjir di Solo utara.  Normalisasi ini dinilai mendesak agar bencana banjir yang melanda Kota Solo pada Maret tahun lalu tidak terulang kembali. Banjir akibat meluapnya Kali Pepe kala itu bahkan nyaris mendekati kediaman Presiden Joko Widodo di wilayah Sumber.

“Normalisasi Kali Pepe dilakukan dengan mengembalikan lebar sungai menjadi 40 meter. Sehingga dengan normalisasi diharapkan tidak lagi terjadi banjir,” kata dia.

Selain itu, BBWSBS akan membuat embung penampung air di Bendung Karet Tirtonadi. Bendungan akan ditinggikan 3,5 meter sehingga mampu menampung air sekitar 2 juta meter kubik. Saat ini daya tampung air tidak sampai 500.000 meter kubik. Tampungan ini sekaligus bisa digunakan untuk cadangan air dan taman wisata air.

“Proyek pembangunan bendung karet Tirtonadi masih terganjal pembebasan lahan,” kata dia.

Yudi menyebutkan masih ada ratusan kepala keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Kali Pepe dan bakal terkena proyek itu. Mereka harus direlokasi terlebih dulu, sebelum proyek dimulai pada pertengahan tahun mendatang. Namun sayangnya kesiapan anggaran dari Pemkot untuk pembebasan lahan belum ada. Pemkot tidak menyiapkan anggaran untuk merelokasi warga tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya