SOLOPOS.COM - Anggota Linmas berjaga di Taman Tirtonadi Solo, belum lama ini. Lahan Taman akan dikepras untuk pembangunan Jembatan Tirtonadi (JIBI/dok)

Restorasi Bendung Karet Tirtonadi akan dimulai dengan merelokasi sedikitnya 300 KK.

Solopos.com, SOLO — Relokasi 300 kepala keluarga (KK) yang tinggal di bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe dipastikan molor dari rencana awal dilaksanakan pada tahun ini. Pemkot baru akan merelokasi warga yang terdampak proyek pembangunan embung karet Tirtonadi tahun depan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengatakan relokasi warga menunggu pembangunan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) di sekitar tempat pembuangan akhir (TPA) Putri Cempo rampung dibangun. Pembangunan rusunawa di atas tanah hak pakai (HP) Pemkot Nomor 15 segera dikerjakan dan dipastikan rampung akhir tahun ini.

“Jadi relokasi warga ke rusunawa baru bisa 2017, bukan tahun ini,” kata Rudy, sapaan akrabnya dijumpai solopos.com Jumat (11/3/2016).

Rudy mengatakan pembangunan rusunawa sepenuhnya dianggarkan Pemerintah Pusat. Sedangkan Pemkot hanya menyediakan lahan untuk pembangunan rusunawa tersebut. Sesuai informasi yang diterimanya, rusunawa nanti mampu menampung 300 KK warga bantaran Kali Anyar dan Kali Pepe. Rudy mengatakan Pemerintah Pusat akan membangun empat unitrusunawa sebagaimana yang diinginkan Pemkot.

“Empat unit rusunawa cukup untuk menampung 300 KK yang akan direlokasi,” katanya.

Sebab, satu rusunawa memiliki kapasitas menampung 96 KK plus dua KK khusus penyandang disabilitas. Rudy mengatakan ada tiga proyek besar yang akan dikerjakan di kawasan Tirtonadi. Yakni proyek pembangunan bendung karet Tirtonadi, embung Tirtonadi dan jembatan Tirtonadi. Sembari menunggu penyelesaikan pembangunan rusunawa, Rudy mengatakan proyek tersebut akan dikerjakan secara bertahap karena sifatnyamultiyearsagar tidak mempengaruhi lainnya.

Setelah warga bantaran direlokasi, maka baru dilaksanakan pengerukan agar embung lebih maksimal. Pembangunan embung sebagai salah satu upaya untuk mengantisipasi banjir di kawasan Solo utara. Yakni meliputi wilayah Sumber, Banyuanyar, Manahan, Gilingan, Kadipiro, dan Nusukan.

“Embung nantinya juga akan ditata sedemikian rupa agar bisa menjadi taman wisata atau tempat bermain,” katanya.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Solo Endah Sitaresmi Suryandari sebelumnya mengatakan masih memetakan warga bantaran Kali Anyar yang bakal terkena proyek Embung Tirtonadi. Pemetaan dilakukan terkait status kepemilikan tanah baik tanah negara maupun tanah hak milik (HM).

“Pendataan sudah kami mulai lakukan tahun lalu. Data sementara ada sekitar 300 KK yang akan direlokasi,” katanya.

Sita sapaan akrabnya menjelaskan untuk proyek Embung dibangun sebagai tampungan air untuk Kota Solo sekaligus menjadi wisata air dalam kota. Air tersebut diharapkan bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi air bersih. Sedangkan proyek bendung karet Tirtonadi adalah merestorasi bendung karet tersebut.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya