SOLOPOS.COM - Suasana rumah warga di balik tanggul Kali Anyar wilayah Kampung Gondang, Manahan, Banjarsari, Solo, yang terdampak proyek penataan bendung karet Tirtonadi, Rabu (8/2/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Restorasi Bendung Karet Tirtonadi, sebanyak lima bangunan bakal dibongkar untuk akses kendaraan berat.

Solopos.com, SOLO — Lima hunian warga di bantaran Kali Pepe yang terdampak proyek pembangunan Bendung Karet Tirtonadi diprioritaskan untuk dibongkar. Pembongkaran bangunan itu untuk akses kendaraan berat proyek normalisasi, embung, dan bendung karet oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Solo Endah Sitaresmi Suryandari mengatakan lahan yang ditempati lima rumah tersebut dibutuhkan guna memudahkan alat berat menormalisasi sungai itu. “Alat beratnya sudah ada di lokasi. Rencananya lahan tersebut digunakan akses keluar masuk alat berat,” katanya ketika berbincang dengan Solopos.com, Minggu (26/2/2017).

Sita, sapaan akrabnya, enggan memerinci besaran kompensasi maupun lokasi lahan tersebut. Ia hanya menyebut lahan itu berada di wilayah Manahan. Saat ini, Sita mengatakan proses pembebasan lahan masih negosiasi untuk ongkos bongkar bangunan dan uang angkut pemindahan material.

Begitu uang bongkar diserahkan, pekerjaan normalisasi sungai akan langsung dilakukan. Sita menjelaskan kompensasi bagi warga akan dihitung berdasarkan ukuran bangunan. “Kalau rumahnya disingget dan dihuni lebih dari satu keluarga, tidak akan memengaruhi nilai uang bongkar. Kami hitungannya per meter persegi,” katanya.

Sita mengatakan pembebasan hunian akan dilanjutkan pada ratusan bangunan lain di bantaran sungai tersebut. Pembebasan hunian menjadi bagian dari normalisasi Kali Pepe serta pembangunan bendung dan embung karet Tirtonadi. “Normalisasi Kali Pepe dan Kali Anyar dari hulu hingga hilir mulai dikerjakan sejak tahun lalu,” katanya.

Sita menyebutkan ada tiga proyek besar dikerjakan di kawasan Tirtonadi. Ketiga proyek itu meliputi, pembangunan bendung karet, embung dan normalisasi Kali Pepe dari hulu hingga hilir. Sembari menunggu penyelesaikan pembangunan rumah susun sewa sederhana (rusunawa) guna menampung warga terdampak, Sita mengatakan proyek tersebut dikerjakan secara bertahap.

Proyek dikerjakan sebagai salah satu upaya mengantisipasi banjir di kawasan Solo utara, seperti wilayah Sumber, Banyuanyar, Manahan, Gilingan, Kadipiro, dan Nusukan.“Embung juga sebagai tampungan air untuk Kota Solo. Nantinya bisa menjadi wisata air dalam kota,” katanya.

Tak hanya itu, air embung juga diharapkan bisa dimanfaatkan untuk diolah menjadi sumber air bersih. Sedangkan proyek bendung karet Tirtonadi adalah merestorasi bendung karet tersebut. Proyek ini sepenuhnya dibiayai pemerintah pusat.

Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo sebelumnnya mengatakan selain menyiapkan rusunawa di Mojosongo sebagai tempat relokasi warga bantaran, Pemkot juga bakal memberikan kompensasi lahan dan bangunan. Kompensasi itu diberikan kepada warga yang menolak dipindahkan ke rusunawa. Namun, program ini dikhususkan warga Solo yang dibuktikan dengan kartu tanda penduduk (KTP) Solo.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya