SOLOPOS.COM - Rest Area KM260B Banjaratma Kabupaten Brebes (ISumber: Detik.com)

Solopos.com, BREBES— Bagi pemudik atau pelaku perjalanan yang sering melewati jalur pantura di Jawa Tengah melalui tol, pasti sudah mengenal Rest Area Km 260B Banjaratma yang ada di Kabupaten Brebes. Rest area ini merupakan hasil proses revitalisasi pabrik gula yang sekarang menjadi rest area kekinian.

Di kalangan pengguna jalan tol dan pemudik, kehadiran rest area ibarat sebuah oase di tengah padang gurun karena seperti namanya, para pelaku perjalanan bisa sejenak beristirahat setelah mengemudi dalam waktu yang lama dan tidak banyak rest area yang unik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Mengutip Detik.com, Sabtu (31/7/2021), rest area dengan gaya kekinian ini dibuka sejak 17 Maret 2019 silam dan berlokasi di Tol Pejagan –Pemalang. Rest area ini merupakan Pabrik Gula (PG) Banjaratma yang beroperasi sejak 1913 di bawah pemerintahan kolonial Belanda dan akhirnya gulung tikar pada tahun 1998 karena tingginya biaya operasioal. Tak berapa lama, bangunan pun ditetapkan sebagai cagar budaya.

Baca Juga : Jembatan Merah, Berdiri Megah Setelah Terjangan Badai Cempaka

UMKM di Rest Area KM260B Banjaratma
UMKM di Rest Area KM260B Banjaratma (Sumber: Detik.com)

Dari yang sebelumnya tidak terurus, sinergi BUMN pun melirik PG Banjaratma karena lokasinya yang dekat sekali dengan jalan tol. Pemugaran pun dimulai dan detak jantung PG Banjaratma kembali berdenyut sebagai rest area yang kekinian.

Bangunan rest area ini besar dan terlihat jelas dari kejauhan. Memasuki area PG, para pengunjung sudah pasti akan terpukau dengan bangunan cagar budaya tersebut yang sangat vintage dan memiliki kesan klasik.

Dari bagian depan, sekilas masih tampak jelas jejak masa lampau PG Banjaratma di masa jayanya. Tembok bata yang sedikit terkelupas dan menampakkan warna merah aslinya, menandakan lama perjalanannya.

Baca Juga: 5 Tempat Angker di Banyumas, Salah Satunya Gunung Slamet

Masuk ke dalamnya, kesan lawas itu pun hilang lewat panorama berupa deretan booth kuliner dan UMKM yang ditata berjajar. Sisa-sisa bata merah dan besi lawas bekas alat pemrosesan gula menyatu dengan bangku dan meja yang kekinian.

Booth yang hadir pun bervariasi, mulai dari penjaja makanan hingga minuman dengan aneka menu. Ada pula UMKM yang menjajakan kopi serius layaknya di kafe kekinian dan dinikmati sambil mengagumi bangunan klasik era kolonal yang memukau.

Bahkan apabila diperhatikan, pelaku perjalanan masih bisa menemukan beberapa detail autentik dari eks pabrik gula tersebut. Contohnya seperti nama pembuat tiang besi yang namanya terpatri di sisi tiang hingga tegel lama yang menghiasi salah satu sisi dindingnya. Tentunya cocok bagi kamu yang menikmati sejarah.

Sedangkan di sisi luar, pelaku perjalanan bisa melihat bekas lokomotif uap jadul yang dahulu digunakan untuk mengangkut pohon tebu. Meskipun sudah tidak berfungsi, kehadirannya menjadi pengingat akan masa kejayaan pabrik gula sekaligus spot foto bagi kaum milenial.

Bagi para pelaku perjalanan yang akan melakukan rehat di rest area ini dan kebetulan juga bensinnya hampir habis, Rest Area KM 260 B juga menyediakan petamini. Selain itu, rest area ini juga terdapat masjid bagi umat Muslim yang hendak menjalankan ibadah salat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya