SOLOPOS.COM - Rest Area Banjaratma (Instagram/@momokoaiko)

Solopos.com, BREBES — Menjelang mudik Hari Raya Idulfitri atau Lebaran, segala fasilitas pendukung telah dipersiapkan dan salah satunya adalah rest area yang nyaman. Di kawasan pantai utara (Pantura) Jawa Tengah, tepatnya di Kabupaten Brebes, terdapat rest area unik yang sekaligus menjadi desitnasi wisata sejarah, yaitu Rest Area Banjaratma.

Terletak di KM 260 B atau tepatnya di Desa Banjaratma, Kecamatan Bulakamba, Brebes, rest area ini dibangun di atas lahan bekas pabrik gula masa kolonial Belanda. Mengutip dari laman kemenkeu.go.id, Rabu (27/4/2022), Pabrik Gula Banjaratma ini dibangun pada 1908 oleh N.V. Cultuurmaatschappijm sebuah persusahaan perkebunan yang berpusat di Amsterdam, Belanda.

Promosi Digitalisasi Mainkan Peran Penting Mendorong Kemajuan UMKM

Pabrik yang berdiri di atas lahan 10,5 hektar (Ha) ini berhenti beroperasi pada 1997 silam akibat tingginya biaya operasional. Hingga kemudian bangunan ini ditetapkan sebagai bangunan cagar budaya. Bangunan ini didominasi dengan material batu bata tanpa plesteran sehingga menyuguhkan kesan retro.

Baca juga: Waspada Lur! Ini Jalur Rawan Kecelakaan di Purbalingga

Cagar Budaya

Rest Area Banjaratma dengan tampilan bangunan cagar budaya yang dirancang dengan gaya kekininan ini dibuka kali pertama pada 17 Maret 2019 silam. Oleh sinergi BUMN, Pabrik Gula (PG)  Banjaratma dipugar sedemikian rupa supaya jantung bangunan bersejarah ini kembali berdenyut.

Bangunan rest area ini cukup besar dan penampakannya terlihat jelas dari kejahuan. Dengan rancangan demikian, para pelaku perjalanan yang hendak berisitirahat sebentar akan terpukau dengan bangunan cagar budaya tersebut.

Dari bagian depan, sekilas masih tampak jelas jejak masa lampau dari PG Banjaratma di masa kejayaannya. Tembok yang sedikit terkelupas dan menampakkan warna merah aslinya mendadakan lama perjalanannya.

Baca juga: Unik! Posko Mudik di Blora Ini Mirip Rumah Kurcaci

Di dalam gedung, terlihat deretan booth kuliner dan UMKM yang ditata berjajar. Sisa-sisa batu merah dan besi lawas bekas alat pemrosesan gula menyatu dengan bangku dan meja kekinian. Meskipun dirancang begitu modern, nilai otentik dari bangunan bersejarah ini masih ada. Jika ditelusuri, pengunjung rest area akan menemukan sejumlah sudut-sudut bangunan yang masih asli.

Contohnya seperti nama pembuat tiang besi yang masih terpatri di sisi tiang hingga tegel lama yang menghiasi salah satu dindingnya. Sedangkan di sisi luar, terdapat bekas lokomotif uap jadul yang dahulu digunakan untuk mengangkut pohon tebu. Meskipun sudah tidak berfungsi, kehadirannya menjadi pengingat akan masa kejayaan pabrik sekaligus menjadi spot yang Instagramable.

Bagi para pelaku perjalanan yang akan melakukan rehat di rest area ini dan kebetulan juga bensinnya hampir habis, Rest Area KM 260 B juga menyediakan pertamini. Selain itu, rest area ini juga terdapat masjid bagi umat Muslim yang hendak menjalankan ibadah salat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya