SOLOPOS.COM - Bupati Klaten Sri Mulyani. (Instagram/@yani_sunarno)

Solopos.com, KLATEN — Calon bupati (cabup) petahana sekaligus Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP Klaten, Sri Mulyani secara resmi didampingi Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Klaten, Yoga Hardaya di Pilkada 2020. Berbekal reposisi pendamping dari Aris Prabowo (PDIP Klaten) ke Yoga Hardaya yang mengakibatkan terjadinya koalisi gemuk tersebut dinilai akan memudahkan menggapai kemenengan di Pilkada 2020.

Bawa Nama Megawati, Golkar Klaten: Pasangan Sri Mulyani & Yoga Hardaya di Pilkada Sudah Fixed!

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Sri Mulyani yang saat ini menjabat sebagai bupati Klaten sempat dipasangkan dengan kader PDIP Klaten, Aris Prabowo. Seiring berjalannya waktu, Sri Mulyani ternyata didampingi Yoga Hardaya. Rekomendasi reposisi pendamping tersebut diperoleh Sri Mulyani, Jumat (28/8/2020) pukul 09.00 WIB.

Di internal PDIP Klaten dan Partai Golkar Klaten, pasangan calon (paslon) Sri Mulyani-Yoga Hardaya ini memperoleh julukan Mulyo. Paslon ini diusung koalisi gemuk karena PDIP Klaten memiliki 19 kursi di DPRD Klaten dan Partai Golkar Klaten memiliki tujuh kursi di DPRD Klaten.

Koalisi Gemuk

Di atas kertas, koalisi gemuk ini menguasai kursi parlemen di Klaten. Total kursi di DPRD Klaten mencapai 50 kursi. Syarat pencalonan parpol atau pun gabungan parpol mengajukan paalon harus memiliki minimal 10 kursi di DPRD Klaten.

Fix! PDIP Usung Joko Sutopo dan Setyo Sukarno di Pilkada Wonogiri

“Hari ini tadi, saya selaku ketua DPC PDIP Klaten memperoleh rekomendasi. Di rekomendasi awal, saya dengan Mas Aris Prabowo. Tapi pimpinan partai punya kebijakan lain dan memilih Pak Yoga mendampingi saya. Kami ini adalah petugas partai [harus siap menjalankan perintah partai]. Semoga [Mulyo] lebih dimudahkan dalam membangun Klaten yang lebih maju ke depan,” kata Sri Mulyani, saat ditemui wartawan di Demakijo, Kecamatan Karangnongko, Jumat (28/8/2020).

Sri Mulyani menilai sosok Aris Prabowo dan Yoga Hardaya termasuk kader terbaik. Aris Prabowo merupakan seorang loyalis, militan, memiliki jiwa kenegarawanan, sudah legawa, dan selalu tegak lurus terhadap keputusan partai. Sedangkan, Yoga Hardaya juga termasuk salah satu kader terbaik Partai Golkar.

“Masih ada waktu satu pekan untuk memikirkan langkah selanjutnya. Termasuk membentuk tim pemenangan,” katanya.

Jelang Pendaftaran Cabup dan Cawabup di Pilkada Wonogiri, Begini Persiapan KPU

Terpisah, sesepuh DPD II Partai Golkar, F.X., Setyawan, mengatakan Partai Golkar Klaten mrnyambut baik dan lebih bersemangat dalam memenangkan Mulyo di Pilkada 2020. Yoga Hardaya yang menjadi kader terbaik Partai Golkar dinilai sangat cocok mendampingi Sri Mulyani.

“Pak Yoga memiliki pengalaman di bidang politik, hukum, dan pengusaha. Sikapnya semakin arif, bijaksana, dan dekat dengan rakyat,” katanya.

Dukungan Solid

F.X. Setyawan mengatakan Partai Golkar Klaten menggelar sosialisasi paslon Mulyo secara internal di gedung partai setempat, Jumat (28/8/2020) siang. Di kesempatan itu, Partai Golkar Klaten juga membahas berbagai langkah dan sikap yang akan ditetapkan guna menatap Pilkada 2020.

Ini Dia Cara Kreatif Wali Kota Madiun Angkat Ekonomi Warga yang Terpuruk

“Di internal kami sangat solid. Tak ada yang berbelok-belok,” katanya.

Terpisah, Aris Prabowo mengaku dapat menerima keputusan PDIP yang mereposisi dirinya dengan Yoga Hardaya. Meski sempat dilanda kecewa, Aris Prabowo mengaku tak sakit hati dan tetap tegak lurus terhadap perintah partainya.

“Ibu ketua DPC PDIP Klaten sudah menelefon saya tadi malam. Intinya, ibu ketua akan menerima surat rekomendasi [berpasangan dengan Yoga Hardaya di Semarang]. Saya disuruh bersabar. Ini untuk kepentingan nasional yang lebih besar. Saya pun tetap berharap PDIP ke depan selalu solid,” katanya.

Pria Manahan Jadi Pasien Termuda Yang Meninggal Akibat Covid-19 di Solo

Disinggung apakah kecewa dengan reposisi pendamping Sri Mulyani tersebut, Aris Prabowo mengaku kecewa. Namun selaku petugas partai, dirinya tetap tegak lurus dengan perintah partainya.

“Kecewa iya, tapi sakit hati tidak. Kecewa saya itu wis ndekben. Saat ini, saya konsentrasi ngeyem-ngeyemi saudara-saudara saya dan pendukung saya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya