SOLOPOS.COM - Wisata religi di makam Gus Dur yang terletak di Kompleks Ponpes Tebuireng, Jombang. (Antara)

Solopos.com, JOMBANG — Kompleks makam Kiai Hasyim Asyari dan Presiden Keempat RI, Abdurrahman Wahid, atau yang populer disapa Gus Dus di Kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng, Jombang, Jawa Timur (Jatim), resmi dibuka Senin (1/11/2021).

Ratusan peziarah pun langsung menyerbu komplek pemakaman yang menjadi kawasan wisata religi itu. Para peziarah itu tidak hanya berasal dari daerah sekitar, tapi juga dari berbagai daerah di Indonesia.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Area komplek makam Gus Dur di Tebuireng, Jombang, ini sudah ditutup sejak 16 Maret 2029 lalu. Penutupan dilakukan menyusul lonjakan kasus Covid-19 di Jatim.

Baca juga: 1 November, Makam Gus Dur di Tebuireng Jombang Kembali Dibuka

“Alhamdulillah hari ini, kami telah kembali membuka kegiatan ziarah bagi masyarakat umum,” kata Pengasuh Ponpes Tebuireng, K.H. Abdul Hakim Mahfudz, dikutip dari Suara.com, Senin (1/11/2021).

Namun, Kiai Abdul Halim menegaskan peziarah harus selalu menjaga protokol kesehatan yang berlaku sebagai antisipasi penularan Covid-19.

“Kami meresmikan bahwasanya kegiatan berziarah sudah boleh dilakukan, dengan syarat bahwa setiap peziarah harus senantiasa menjaga prokes kesehatan yang telah ditetapkan oleh Pesantren Tebuireng,” katanya.

Gus Kikin, sapaan akrabnya itu, mengatakan selain menjaga prokes kesehatan bagi para perziarah yang hendak berziarah di makam keluarga dan masyayikh Pesantren Tebuireng, pengurus pondok juga menetapkan batas waktunya. Batas waktu berziarah ditentukan mulai pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB.

“Pembatasan jam ini kami lakukan agar masyarakat yang berziarah tidak berkontak fisik secara langsung dengan para santri yang telah menetap di pondok,” kata cicit Hadratusyyaikh K.H. M. Hasyim Asy’ari ini.

Gus Kikin juga mendoakan para perziarah yang datang ke Pesantren Tebuireng dari berbagai daerah di Indonesia tersebut agar mendapatkan berkah kehidupan dari K.H. M. Hasyim Asy’ari dan seluruh masyayikh Pesantren Tebuireng.

Pembukaan

Peresmian pembukaan lokasi makam di area Pesantren Tebuireng dilakukan dengan pembacaan tahlil dan doa bersama di Pendapa Maqbaroh Pesantren Tebuireng. Kegiatan itu dihadiri pimpinan dan jajaran pengurus Pesantren Tebuireng.

Bupati Jombang Mundjidah Wahab sebelumnya juga sudah memberikan lampu hijau kegiatan wisata religi ziarah dibolehkan dibuka kembali dengan protokol kesehatan ketat dan pembatasan pengunjung.

Baca juga: Disebut Kota Santri, Ini 5 Wisata Religi di Kudus

“Untuk ziarah boleh dibuka tapi dibatasi, bergilir, dan harus pakai prokes. Kapasitasnya 50 persen. Namun, saya harus berkoordinasi dengan Forkopimda, TNI/Polri, dan nanti jika sepakat akan diberitahukan kepada pengasuh Pesantren Tebuireng. Masalah keamanan bukan pada kita, tetapi Forkopimda dan TNI/Polri harus sepakat,” kata dia.

Di lokasi makam itu, selain terdapat makam Presiden Keempat RI, K.H. Abdurrahman Wahid atau yang akrab disapa Gus Dur, juga ada kakeknya, tokoh organisasi Islam Nahdlatul Ulama K.H. Hasyim Asy’ari.

Kemudian di komplek yang sama juga dimakamkan ayahandanya Gus Dur yang juga tokoh nasional K.H. Wahid Hasyim, adik Gus Dur yang juga pengasuh Pesantren Tebuireng sebelumnya, K.H. Shalahudin Wahid, atau Gus Solah, dan anggota keluarg

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya