SOLOPOS.COM - Kapolres Sragen AKBP Piter Yanottama menjadi pasien kedua untuk melaksanakan pemeriksaan tensi di RSST Sragen yang baru diresmikan Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, Kamis (23/6/2022). (Espos/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — RSUD Sukowati Tangen atau RSST Sragen sudah mengantongi izin operasional pada hari rumah sakit tersebut diresmikan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, pada Kamis (23/6/2022).

Puluhan pejabat langsung menyapa Kusdinar Untung Yuni Sukowati begitu turun dari mobil dinas Toyota Innova Venturer. Hampir seluruh tamu yang hadir ikut berdiri dan memberi salam kepada Bupati Sragen.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mereka menanti kedatangan Bupati untuk meresmikan dan membuka secara resmi RSUD Sukowati Tangen (RSST) Sragen, Kamis (23/6/2022).

Seusai sambutan, Direktur RSST Sragen, dr. Wisnu Retnaningsih, menyerahkan map berisi secarik kertas kepada Yuni, sapaan akrab Bupati Sragen. Yuni sempat kaget sekaligus senang menerima map.

Ekspedisi Mudik 2024

Wisnu membisikkan sesuatu kepada Yuni. Wisnu menyampaikan bahwa izin berusaha atau izin operasional RSST Sragen sudah turun. Buktinya ada di dalam map. Yuni segera membuka map dan membacakan isinya kepada tamu undangan yang hadir.

Baca Juga : Diresmikan! RSUD Sukowati Tangen Sragen Siap Layani Masyarakat, Tapi…

Yuni terlihat ceria melihat surat izin operasional tersebut. Surat izin itu merupakan hasil visitasi dari tim verifikasi perizinan Provinsi Jawa Tengah.

Dengan cekatan, Yuni segera menandatangani parasasti dan memotong untaian melati bersama Wabup H. Suroto, Ketua DPRD Sragen Suparno, Kapolres AKBP Pitter Yanottama, perwakilan Kodim, perwakilan Kejaksaan Negeri, dan instansi vertikal lain.

Kota Ketiga Sragen

“Mulai hari ini [Kamis (23/6/2022)], RSST bisa menerima pasien karena izin operasional sudah keluar. Jadi RSST ini boleh menerima pasien tetapi pasien umum, bukan pasien BPJS [Badan Penyelenggara Jaminan Sosial],” jelas Yuni saat ditemui wartawan, Kamis siang.

“Agar bisa melayani pasien BPJS perlu disiapkan akreditasi lebih dulu. Kami berkomitmen RSST harus sudah terakreditasi pada November mendatang sehingga Februari 2023 bisa melayani pasien BPJS,” imbuh dia.

Baca Juga : RSUD Sragen akan Jadi RS Pendidikan Bagi Unida Gontor

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama, dan Ketua DPRD Sragen, Suparno, menjadi pasien pertama di RSST Sragen. Kapolres dan Ketua DPRD memeriksa tekanan darahnya di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSST Sragen.

Suparno memastikan alat pengukur tekanan darah tinggi benar-benar milik RSST Sragen dan bukan pinjaman dari klinik milik Direktur RSST Sragen. Kapolres mengaku senang karena tekanan darahnya normal, yakni 110/80. Dia menyebut hal itu karena rajin bersepeda.

Bupati berharap RSST Sragen bisa memunculkan multiplayer effect terhadap perekonomian di Kecamatan Tangen dan sekitarnya. Yuni berencana menjadikan Tangen sebagai kota ketiga Sragen.

Oleh karena itu Yuni menempatkan RSST Sragen di pinggir jalan poros antarkecamatan dan kabupaten. Menurutnya hal itu penting. Ketika ekonomi tumbuh, harap dia, akan muncul permukiman baru, rumah makan, dan perkantoran.

“Jalan depan RSST ini sebenarnya kurang lebar. Infrastruktur ke depannya bisa diperbaiki. Lokasi RSST ini memang daerah langganan kekeringan saat musim kemarau. Untuk mencukupi kebutuhan air di RSST maka akan ada jaringan PDAM [Perusahaan Daerah Air Minum] sampai ke Tangen,” jelas Yuni.

Baca Juga : RSUD Sukowati Tangen Sragen Baru Akan Diresmikan 23 Juni, Nunggu Apa?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya