SOLOPOS.COM - MEMRIHATINKAN -- Kondisi salah satu bagian Keraton Solo yang memrihatinkan dengan bagian bangunan yang harus disangga bambu. Sebagai bentuk kepedulian pada aset budaya dan wisata, para pegiat pariwisata Solo akan menggelar kegiatan resik-resik Keraton Solo pada Minggu (8/4/2012) mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

MEMRIHATINKAN -- Kondisi salah satu bagian Keraton Solo yang memrihatinkan dengan bagian bangunan yang harus disangga bambu. Sebagai bentuk kepedulian pada aset budaya dan wisata, para pegiat pariwisata Solo akan menggelar kegiatan resik-resik Keraton Solo pada Minggu (8/4/2012) mendatang. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

SOLO – Kalangan pegiat pariwisata di Kota Solo bakal mengadakan kegiatan resik-resik Keraton Surakarta Hadiningrat, Minggu (8/4/2012). Kegiatan itu akan dimulai sekitar pukul 08.00 WIB.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Ketua Association of Indonesian Tour & Travel Agencies (Asita) Kota Solo, Suharto, mengemukakan kegiatan tersebut akan melibatkan seluruh penggiat pariwisata, antara lain Asita, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Badan Promosi Pariwisata Indonesia Solo (BPPIS), sekolah-sekolah pariwisata hingga masyarakat di sekitar keraton. Langkah itu sebagai bentuk kepedulian masyarakat pariwisata terhadap keberadaan Keraton Surakarta sebagai salah satu ikon budaya di Solo.

“Ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami, masyarakat pariwisata di Kota Solo untuk ikut melestarikan Keraton Surakarta yang merupakan salah satu ikon budaya di Kota Bengawan ini. Sebab seperti yang kita ketahui bersama, melestarikan sesuatu yang nilainya sangat tinggi itu lebih sulit daripada membangunnya. Melalui kegiatan semacam ini kami berharap bisa menumbuhkan kesadaran untuk ikut nguri-uri budaya, agar sebagai warga Solo bisa merasa ikut memiliki dan memiliki sikap apa-apa yang kita punyai perlu dirawat dengan sebaik-baiknya,” ungkap Suharto, Rabu (4/4/2012).

Suharto mengatakan bersih-bersih keraton akan dimulai dari Pagelaran Keraton Surakarta, Sitinggil hingga Sasana Andrawina. Dengan kegiatan resik-resik tersebut diharapkan penampilan Keraton Surakarta ke depan akan terlihat lebih baik.

“Sebab kami melihat obyek wisata itu boleh dikatakan kumuh artinya kurang begitu terawat. Kalau diibaratkan seorang putri, ya ora dandan (tidak berhias-red), sehingga kami berharap ke depan dengan kegiatan itu keraton bisa terlihat lebih baik,” imbuh dia. Terkait kegiatan itu, Suharto menyatakan pihaknya sudah berkoordinasi dengan pihak Keraton Surakarta dan sudah mendapatkan izin untuk melaksanakan kegiatan tersebut.

“Masyarakat sekitar juga diundang untuk ikut berpartisipasi, sebab kami tidak membatasi siapa pun yang peduli terhadap keberadaan keraton. Diharapkan pula kegiatan ini akan semakin mendekatkan masyarakat kepada keraton dan lebih mengenalkan tentang keraton tersebut kepada masyarakat,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya