SOLOPOS.COM - Sri Mulyani (JIBI/dok)

Reshuffle kabinet memunculkan nama Sri Mulyani, nama yang sempat diisukan berbenturan kepentingan dengan mantan Ketua Umum Golkar, Aburizal Bakrie.

Solopos.com, JAKARTA — Partai Golkar menyambut baik meskipun hanya satu kadernya yang masuk ke dalam reshuffle jilid II Kabinet Kerja, Rabu (27/7/2016). Begitu pula soal penunjukan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan yang dulu sempat diisukan berbenturan kepentingan dengan Aburizal Bakrie.

Promosi 796.000 Agen BRILink Siap Layani Kebutuhan Perbankan Nasabah saat Libur Lebaran

Ketua Partai Golkar Setya Novanto mengaku pihaknya tidak pernah mengajukan nama kadernya untuk masuk ke dalam pemerintahan, termasuk Airlangga Hartarto yang ditunjuk menjadi Menteri Perindustrian menggantikan politikus Partai Hanura Saleh Husin. Dia mengatakan dukungan Golkar terhadap pemerintah adalah penuh dan tanpa imbal balik.

Ekspedisi Mudik 2024

Ketum Partai Golkar ini menyebutkan reshuffle kabinet ini merupakan hasil evaluasi yang dilakukan secara mendetail terhadap para menteri. Karena itu, alasan utama reshuffle tentu adalah untuk mempercepat pembangunan perekonomian yang ditargetkan pemerintah.

“Golkar tidak pernah minta persyaratan apa-apa. Kami mengapresiasi Presiden yang memberi kesempatan Partai Golkar bahwa kadernya masuk dalam kabinet. Tentu ini akan memberikan suatu hal yang baik buat kepentingan Partai Golkar,” katanya sebelum pelantikan para menteri baru di Kompleks Istana Kepresidenan, Rabu (27/7/2016).

Setnov menambahkan penunjukan Airlangga Hartarto sebagai Menperin sudah ideal. Pasalnya, Airlangga dinilai mampu meningkatkan daya saing industri kecil, menengah, dan besar di Indonesia agar bisa bersaing seara global.

“Bagaimanapun, kita harus bisa berkompetisi dengan negara-negara lain. Tentu ini yang kita harapkan dengan pergantian ini kita harapkan, semuanya bisa berjalan lancar,” ujar Setnov.

Terkait penunjukan Sri Mulyani Indrawati sebagai Menteri Keuangan, Setya Novanto menyampaikan keputusan tersebut sudah tepat. Meskipun Sri sempat santer diisukan berbenturan dengan mantan Ketum Golkar Aburizal Bakrie, menurutnya, pengalaman Sri sebagai Menkeu akan sangat membantu.

“Tentu ada harapan baru, percepatan di dalam APBNP dan juga untuk melaksanakan percepatan tax amnesty. Ibu Sri Mulyani sudah biasa bekerja sama dengan parlemen dan tentunya akan memberikan suatu harapan baru agar pertumbuhan ekonomi lebih baik,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya