Reshuffle kabinet, PAN menegaskan tak akan meminta-minta jabatan menteri ke presiden.
Solopos.com, MALANG–Partai Amanat Nasional (PAN) tidak akan meminta-minta presiden untuk menduduki posisi menteri di kabinet jika reshuffle benar-benar dilaksanakan Presiden. Sekretaris Jenderal PAN Edi Suparno mengatakan PAN bergabung dalam pemerintah Presiden Jokowi tidak melakukan prakondisi atau pun prasyarat apa pun.
Promosi Tanggap Bencana Banjir, BRI Peduli Beri Bantuan bagi Warga Terdampak di Demak
“Kita betul-betul masuk untuk ikut serta membantu pemerintah dalam mempercepat program pembangunan nasional,” ujarnya di di sela-sela Peresmian Intitusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) Yayasan Bahrul Maghfiroh Cinta Indonesia dan Pusat Informasi dan Edukasi Nafsa di Malang, Jumat (8/1/2016).
Karena itulah, dia menegaskan PAN tidak dalam posisi meminta, mendikte, apalagi mendesak pemerintah untuk melakukan reshuffle. PAN menghormati hak prerogatif presiden terkait dengan masalah tersebut.
Dia menilai Presiden yang paling mengetahui kebutuhan utama saat ini untuk mempercepat proses pembangunan. Oleh karena itu PAN yang menjadi partai pendukung pemerintah dengan partai lain-lain siap membantu dan mendukung program-program pembangunan yang dilakukan pemerintah.
“Tapi tidak dalam posisi meminta-minta posisi di kabinet. Tidak ada kesepakatan apa pun antara PAN dan presiden,” ujarnya.
Namun jika PAN diminta Presiden untuk membantu di kabinet, dia menegaskan partai tersebut mempunyai kader yang tingkat kemampuan dengan spektrum yang sangat luas. PAN akan menyiapkan kader-kader terbaiknya.
“Kader-kader terbaik PAN itu harus siap menjalankan amanah ketika perintah itu turun dari ketua umum PAN,” ujarnya.
Dia yakinkan PAN mempunyai ahli ekonomi, politik, dan ahli luar negeri sehingga ketika dibutuhkan, maka mereka akan siap menjalankan kehormatan dan amanah tersebut.