SOLOPOS.COM - Presiden Jokowi didampingi Wakil Presiden JK berbincang-bincang sesaat sebelum memimpin Sidang Kabinet sebelum sidang kabinet di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (30/3/2015). (JIBI/Solopos/Antara/Andika Wahyu)

Reshuffle kabinet Jokowi-JK makin berembus kencang meskipun Presiden setuju tak membicarakan dalam waktu dekat.

Solopos.com, JAKARTA — Pihak Istana Kepresidenan memberi sinyal bahwa Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan melakukan reshuffle ataupun rotasi anggota Kabinet Kerja untuk memperbaiki kinerja pemerintah.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Signalnya kan presiden sudah cukup jelas, signalnya perlu melakukan reshuffle, dan ini dikaitkan dengan upaya untuk memperbaiki kinerja pemerintah,” ujar Tim Komunikasi Presiden Teten Masduki di kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (6/7/2015).

Isu perombakan kabinet ini memang sudah muncul sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan Wapres Jusuf Kalla pernah mengatakan reshuffle kabinet Jokowi-JK dilakukan setelah Lebaran 2015. Namun Teten Masduki mengatakan presiden belum membahas mengenai waktu dan nama yang akan direshuffle atau dirotasi.

“Nah masalahnya reshuffle kapan dan nama-nama siapa, Presiden belum membahasnya secara khusus,” ujarnya.

Menteri yang jadi sorotan publik akhir-akhir ini adalah bidang perekonomian. Lambatnya pertumbuhan gross domestik product (GDP), pelemahan rupiah terhadap dolar AS, serta menurunnya ekspor, menjadi alasan menteri ekonomi harus dirombak. Bahkan PDIP getol meminta Jokowi merombak tim ekonominya.

Ketika hal itu ditanyakan kepada Teten Masduki, Presiden Jokowi belum mengelompokkan menteri yang akan dirotasi apakah bidang ekonomi atau lainnya. Yang jelas sinyal perombakan sudah muncul sehingga tinggal menunggu waktu.

“Itu belum dibicarakan, tapi kan signal reshufflenya kalian kan sudah pada tahu. Presiden berkali-kali dalam berbagai kesempatan dalam ketemu ekonom juga kan sudah menyebut. Cuma kapan dan nama-namanya siapa itu presiden belum secara khusus,” jelasnya.

Pantauan Bisnis/JIBI, beberapa kali Jokowi melakukan evaluasi kepada para menterinya dengan cara melaporkan kinerja enam bulan pertama dan enam bulan selanjutnya. Selain itu presiden memanggil langsung para menterinya ke Istana untuk membicarakan program-programnya.

Isu yang menjadi sorotan akhir-akhir ini adalah serapan anggaran Kementerian Lembaga yang masih rendah. Namun hal itu bukan menjadi pertimbangan presiden merotasi atau me-reshuffle para menterinya. “Penyerapan anggaran faktornya banyak saya kira,” tutur mantan aktivis anti korupsi tersebut.

Dalam perkembangan lain, meskipun pembantunya memberi sinyal akan terjadi rhesuffle kabinet namun Presiden Jokowi memilih tidak berkomentar. Saat buka puasa bersama dengan wartawan Istana Kepresidenan, Jokowi mengangkat kedua tangannya di samping kepala yang artinya tidak ingin berkomentar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya