Reshuffle kabinet Jokowi-JK membuat Sofyan Djalil tergeser. Kinerjanya semasa jadi Menko Perekonomian jadi pertanyaan.
Solopos.com, JAKARTA — Jabatan strategis sebagai Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian akhirnya lepas dari Sofyan Djalil. Nama yang kini menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dan Kepala Bappenas itu dinilai “terlalu baik” dan membuat fungsi koordinasi tak berjalan maksimal.
Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya
Ketua Dewan Pertimbangan Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Sofjan Wanandi, menilai Sofyan Djalil sangat memiliki kapabilitas sebagai menteri koordinator perekonomian. Namun karakter Sofyan yang terlalu baik dan sabar menyebabkan koordinasi antara menteri bidang ekonomi berjalan sendiri-sendiri tanpa terkendali.
Padahal, menurut pria yang juga menjabat ketua tim ahli wakil presiden itu, menteri koordinator seharusnya “mencambuk” menteri bidang di bawahnya jika tak melaksanakan tugas sesuai perintahnya. “He is too good, sehingga koordinasi menteri jalan sendiri. Kalau menteri tak benar, Menko juga mesti cambuk. Tapi orangnya sangat capable, cuma mungkin terlalu baik saja,” kata mantan Ketua Umum APINDO tersebut.
Menanggapi kepindahan Sofjan Djalil sebagai Menteri PPN/Kepala Bappenas, Sofjan Wanandi berpendapat, jabatan tersebut tepat baginya karena dia telah terlibat dalam semua koordinasi menteri-menteri bidang ekonomi, termasuk Bappenas. Saat ini, lanjutnya, Sofyan Djalil bertugas meningkatkan kerja sama antar lembaga demi merealisasikan pembangunan infrastruktur di seluruh Indonesia.