SOLOPOS.COM - Menteri PAN-RB, Yuddy Chrisnandi (JIBI/Solopos/Antara/Widodo S. Jusuf)

Reshuffle Kabinet Jokowi-JK yang memanas dengan rapor kinerja kementerian ditanggapi Presiden. Jokowi menyindir Yuddy Chrisnandi.

Solopos.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengaku tidak pernah menginstruksikan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Yuddy Chrisnandi untuk mengumumkan rapor penilaian kinerja kementerian/lembaga kepada publik.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Tetapi rapor penilaian kementerian dari kader Partai Hanura tersebut sudah dikonsumsi publik lengkap dengan daftar 77 kinerja pembantu presiden seusai dengan nomor urut. Presiden Jokowi pun menganggap hal itu sebagai kreativitas dari Menteri Yuddy Chrisnandi.

“Ya dianggap sebagai kreativitas,” kata Sekretaris Kabinet (Seskab) Pramono Anung ketika ditanya tanggapan Presiden Jokowi dengan pengumuman rapor menteri, di Jakarta, Selasa (5/1/2015).

Dijelaskan Pramono Anung, sebelumnya, Menteri PAN-RB pernah menyampaikan tentang rapor penilaian kinerja kementerian kepada Presiden Jokowi dan kemungkinan juga disampaikan kepada Wapres Jusuf Kalla (JK). Akan tetapi, Presiden Jokowi tidak pernah menginstruksikan supaya kinerja itu disampaikan kepada publik.

Menurut Pramono, monitoring dan evaluasi kementerian lembaga menjadi tugas Kementerian Sekretaris Negara (Perpres No.24/2015), Sekretariat Kabinet (Perpes No.25 Tahun 2015), Kantor Staf Presiden (Perpres No.26 Tahun 2015) yang selanjutnya dilaporkan kepada Presiden.

“Jadi ini bentuk dari kreativitas Pak Menteri Yuddy, Profesor Yuddy untuk menyampaikan kepada publik. Seyogianya tidak disampaikan kepada publik karena evaluasi itu dimiliki sepenuhnya oleh Presiden dan Wapres,” jelasnya.

Setelah munculnya rapor itu, banyak memunculkan spekulasi mengingat berbarengan dengan isu reshuffle kabinet. Presiden berharap semua menteri kembali fokus kepada bidang dan tugas masing-masing karena Kementerian PAN RB bukan untuk mengumumkan kepada publik.

“Diminta oleh Presiden, semua kementerian dan lembaga tetap bekerja seperti biasa, konsentrasi untuk menyelesaikan tugas masing-masing. Karena pada 2016 seperti yang disampaikan berulangkali oleh Presiden adalah tahun percepatan kerja, sehingga kita tidak mikirin lagi urusan yang gitu-gitu,” tutur Seskab.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya