SOLOPOS.COM - Sri Mulyani Indrawati, mantan Menteri Keuangan yang kini menjadi Managing Director Bank Dunia. (JIBI/Solopos/Dok.)

Reshuffle kabinet terakhir mengembuskan kembalinya Sri Mulyani yang dulu pernah merancang Sunset Policy, miniatur Tax Amnesty.

Solopos.com, JAKARTA — Managing Director dan Chief Operating Officer World Bank Sri Mulyani Indrawati kembali masuk ke dalam bursa calon menteri yang akan masuk ke Kabinet Kerja. Reshuffle sendiri santer dikabarkan akan dilakukan pada siang ini, Rabu (27/6/2016).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Sri Mulyani sendiri adalah nama yang tidak asing di telinga publik. Kiprahnya dikenal sejak menjabat sebagai Kepala Bappenas pada awal periode pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang pertama.

Nama Sri Mulyani sempat masuk ke dalam bursa menteri ketika Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla (Jokowi-JK) akan mengumumkan nama-nama menteri di Kabinet Kerja pada awal masa pemerintahan Oktober 2014. Saat itu dia digadang-gadang sebagai menteri koordinator perekonomian atau kembali menjadi menteri keuangan.

Namun, justru Bambang P.S. Brodjonegoro yang masuk sebagai menteri keuangan dan Sofyan Djalil sebagai menteri koordinator perekonomian. Jika informasi masuknya menjadi menteri keuangan benar, Sri akan bereuni dengan Jusuf Kalla pada 2005-2009. Masing-masing ada di posisi yang sama, Sri sebagai Menkeu dan JK sebagai wapres.

Prestasi Sri Mulyani sebagai birokrat dan teknokrat cukup mencengangkan. Ia pernah dinobatkan sebagai menkeu terbaik se-Asia versi Emerging Markets 10 tahun lalu, serta perempuan paling berpengaruh nomer 23 di dunia versi Forbes pada 2008. Kini, dia menjadi perempuan pertama dan satu-satunya yang menjadi Managing Director dan COO Bank Dunia.

Namun demikian, Sri Mulyani bukannya tanpa cela. Keputusannya sebagai menkeu untuk memberikan bailout kepada Bank Century ketika krisis terjadi pada 2008 membuatnya harus diperiksa oleh KPK pada 2013. Nama besar lain yang diperiksa dalam kasus ini adalah Jusuf Kalla dan Boediono yang waktu itu menjabat sebagai Gubernur Bank Indonesia.

Satu fakta lain, Sri Mulyani bersama Darmin Nasution (Menko Perekonomian saat ini yang kala itu menjabat Dirjen Pajak) adalah perancang dan pelaksana sunset policy pada 2008. Program ini disebut-sebut sebagai miniatur dari program pengampunan pajak yang digulirkan oleh pemerintahan ini.

Kebetulan, pada pekan ini Sri sudah berada di Indonesia. Pada Selasa (26/7/2016), masih sebagai pucuk pimpinan World Bank, Sri “pulang kampung” memberikan ceramah di almamaternya, Universitas Indonesia. Akankah Sri Mulyani dan Jusuf Kalla benar-benar akan bereuni? Hanya Presiden Jokowi yang tahu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya