Solopos.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan mengubah proyeksi pertumbuhan ekonomi 2020 dari sebelumnya minus 1,1 persen hingga positif 0,2 persen menjadi minus 1,7 persen hingga minus 0,6 persen.
Perubahan proyeksi ini dilakukan melihat perkembangan ketidakpastian akibat pandemi yang terus berlangsung.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perkembangan kasus Covid-19 akan memengaruhi aktivitas ekonomi serta proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Material Bangunan Terlambat, Pembangunan Puskesmas Gondangrejo Karanganyar Molor?
Dia menjelaskan dari sisi permintaan pada kuartal III/2020, konsumsi rumah tangga masih diperkirakan pada zona kontraksi yaitu minus 3 persen hingga minus 1,5 persen.
Sedangkan proyeksi konsumsi setahun pada 2020 juga diperkirakan terkontraksi minus 2,1 persen hingga minus 1 persen. Ini yang membebani angka pertumbuhan ekonomi pada 2020.
Sementara, konsumsi pemerintah diperkirakan naik dua digit. “Untuk konsumsi pemerintah di kuartal ketiga karena akselerasi belanja yang luar biasa mengalami positif sangat tinggi hingga 17 persen,” kata Sri Mulyani, Selasa (22/9/2020), seperti dikutip Bisnis.com.
Eddy Wirabhumi Serukan Anggota PSHT Jangan Terpancing Ajakan Melanggar Hukum
Kebijakan Belanja Pemerintah
Sri Mulyani menambahkan bahwa peningkatan konsumsi pemerintah tersebut didorong oleh kebijakan belanja atau ekspansi sebagai cara untuk counter cyclical.
Adapun, Sri Mulyani menambahkan hampir sebagian besar lembaga global memang memproyeksikan ekonomi Indonesia pada 2020 akan terkontraksi. OECD, misalnya, lembaga tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di kisaran minus 3,3 persen.
Meski sempat membaik, perkembangan kasus Covid-19 yang makin besar justru menekan pertumbuhan ekonomi. “Juni kemarin memang ada rebound, tapi itu terlalu dini,” ujar Sri Mulyani.
Beredar Kabar Massa akan Konvoi Besar-Besaran di Solo, Begini Respons Tegas Kapolresta
Sementara itu, sumbangan terbesar pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2020 tetap tiga hal. “Sumbangan terbesar dari investasi, konsumsi, dan ekspor kita,” kata Menteri Keuangan itu.
Proyeksi pertumbuhan ekonomi hingga minus 1,7 persen tersebut direvisi dari proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2020 yang disampaikan Bendahara Negara itu pada Agustus 2020.
Puluhan Panitia Tes SKB CPNS Wonogiri Jalani Rapid Test, Ini Hasilnya
Saat itu, Sri Mulyani menuturkan pertumbuhan ekonomi pada tahun ini diperkirakan berada di kisaran -1,1 persen hingga positif 0,2 persen.
Awalnya, pemerintah bahkan lebih optimistis. Pemerintah memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 2020 akan berada pada kisaran -0,4 persen hingga 2,3 persen.