SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), SENAM YOGA--Anggota perkumpulan senam Suryana Baskara mengikuti kegiatan senam yoga di Taman Balekambang, Solo, Sabtu (30/7). Senam yoga kini mulai digemari warga Solo sebagai olahraga kesehatan. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Ilustrasi (Dok.SOLOPOS), SENAM YOGA--Anggota perkumpulan senam Suryana Baskara mengikuti kegiatan senam yoga di Taman Balekambang, Solo, Sabtu (30/7). Senam yoga kini mulai digemari warga Solo sebagai olahraga kesehatan. (JIBI/SOLOPOS/Burhan Aris Nugraha)

Rajin beryoga dan minum susu kaya mineral

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Banyak cara menuju sehat. Salah satu cara yang belakangan cukup menjadi tren ialah dengan melakukan yoga. Gerakan-gerakan ringan namun khas ala yoga rupanya mampu meredam stres, menghalau berbagai macam penyakit, dan memperpanjang umur.

Yoga sendiri berasal dari kata kerja Sansekerta “Yug” yang artinya menyatu. Ditilik dari kata aslinya, bisa jadi, apa yang dimaksud “menyatu” bisa dimaknai sebagai menyatunya pikiran, jiwa, dan tubuh dalam kendali positif sehingga Anda akan bisa lebih mengendalikan diri menuju pada kebaikan-kebaikan.

Yoga dan alam seperti nafas dan tubuh. Keduanya merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan. Spirit yoga ialah menemukan kembali kesadaran bahwa alam merupakan unsur utama kesehatan manusia.

Dengan merasakan dan menghayati betul setiap helaan nafas, maka seseorang sebenarnya telah mempraktikkan pola hidup sehat, baik sehat jasmani maupun ruhani.

Mari, kita simak filosofi yoga yang termaktub di hamparan alam ini. Pertama ialah akar pohon yang berfungsi sebagai pondasi. Dalam yoga, seseorang harus memiliki pondasi yang kuat.

Perjalanan seseorang dalam beryoga—seperti pada umumnya tradisi spiritual—haruslah dimulai dengan menjalani etika universal, seperti tidak melakukan kekerasan atau ahimsa, tidak berbohong, tidak mencuri, serta hidup dalam kesahajaan. Inilah yang dinamakan yama.

Berikutnya adalah Niyama, atau latihan mendisiplinkan diri. Ini bisa kita padankan dengan batang pohon. Niyama antara lain menjaga kebersihan diri, bersemangat, dan rendah hati pada hukum-hukum alam yang tidak bisa dibantah kebenarannya (Isvara pranidhana).

Asana atau postur-postur yoga dengan bentuk-bentuknya yang terkadang aneh, menuntut kelenturan tubuh yang tinggi sesungguhnya adalah kajian pada tangga ketiga yang bisa diumpamakan dengan cabang pohon. Seperti cabang yang beragam bentuk, begitu juga asana ini yang dilakukan oleh beragam aliran atau style.

Semakin dalam dan jauh perjalanan beryoga ini, kita akan sampai pada belajar pernafasan yoga (pranayama) yang bisa disamakan dengan daun yang hijau pada sebuah pohon.

Daun adalah unsur di pohon untuk menyerap energi dari alam dan kemudian diedarkan ke seluruh elemen pohon agar hidupnya berlangsung terus. Begitu juga dengan latihan pernafasan yoga ini.

Dari uraian filofosi di atas, tampaklah betapa hubungan antara yoga dengan lingkungan hijau sangat erat sekali. Dengan belajar yoga, sesungguhnya seseorang tengah belajar memahami alam, melestarikan lingkungan hijau, dan menjauhkan alam dari berbagai bahan kimia yang merusaknya.

Dengan belajar yoga, seseorang telah mengamalkan cara hidup sehat di ruang terbuka agar semakin dekat dengan lingkungan hijau. Dengan beryoga pula, seseorang sesungguhnya terus meningkatkan kesadaran bahwa manusia adalah bagian dari alam semesta.

Sayang, industrialisasi di negara-negara berkembang telah mengabaikan kelestarian alam hingga memicu pencemaran lingkungan. Akibatnya, sayur-sayuran, buah-buahan, biji-bijian hingga susu yang menjadi sumber mineral terus menurun kualitasnya. Aneka penyakit pun bermunculan, mulai mudah sakit kepala, pening, migran, daya ingat berkurang, kurang konsentrasi, gemetar, gugup, kejang otot, mual, muntah, atau kesemutan.

Tubuh sehat tak bisa dilepaskan dari kebutuhan mineral. Di tengah usia bumi yang terus menua ini, mencari sumber mineral yang berkualitas tinggi tidaklah gampang. Sebuah universitas di Columbia pernah melansir bahwa ada tiga negara yang memiliki indek terhijau di dunia, yakni Islandia, Swedia, Norwegia yang berada di di Eropa Utara. Sementara di negara lainnya, termasuk Indonesia, kandungan mineral sudah tercemar dengan berbagai zat pestisida.

Dari negara-negara hijau itulah, susu sebagai sumber mineral berkualitas tinggi masih terus dihasilkan. Rumput-rumput yang ditanam dengan sistem penanaman terpilih dan menjadi bahan baku makanan sapi-sapi pun menghasilkan bahan baku susu segar, alami, dan berkualitas. Sumber mineral alami inilah yang dipilih Hilo.

Senafas dengan spirit yoga, kandungan susu kaya mineral Hilo pun sebenarnya menciptakan hidup yang menyehatkan. Dengan rajin berlatih yoga, Anda mendapatkan hidup sehat fisik dan mental.

Dengan rajin mengonsumsi susu kaya mineralah, Anda terbebas dari dari ancaman penyakit yang disebabkan kekurangan mineral, seperti penyakit diabetes, lemah otot, tekanan darah menurun, anemia, gangguan sistem kekebalan tubuh, hingga penyakit yang sering kali dialami seperti diare dan muntah.

(Aries Susanto)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya