SOLOPOS.COM - Petugas Pemadam Kebakaran (Damkar) Klaten memusnahkan sarang tawon di kebun milik warga Dukuhn Sawahan, Desa Sawahan, Kecamatan Juwiring, Minggu (12/12/2016). (Taufiq Sidik Prakoso/JIBI/Solopos)

Petugas damkar Klaten diterjunkan untuk membongkar sarang tawon yang resahkan warga.

Solopos.com, KLATEN — Warga Dukuh Sawahan, Desa Sawahan, RT 002/RW 004, Kecamatan Juwiring, resah dengan keberadaan sarang tawon berukuran cukup besar di kebun  salah satu warga.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Tawon-tawon dari sarang tersebut kerap menyengat warga. Karenanya, pada Senin (12/12/2016) sore, warga memanggil petugas pemadam kebakaran (damkar) untuk membongkar sarang dan membasmi tawon-tawon tersebut.

Sarang tawon berdiameter 30-50 sentimeter tersebut berada di sebatang pohon setinggi 3 meter dari permukaan tanah. Proses pembongkaran dilakukan enam petugas Damkar sekitar pukul 15.00 WIB.

Seorang petugas yang mengenakan pakaian tahan api lengkap dengan helm serta tabung oksigen mengambil sarang tawon dengan menaiki tangga besi. Sementara satu petugas lainnya menyemprot sarang tawon menggunakan air dari selang yang tersambung mobil pemadam kebakaran.

Selain petugas damkar, aparat kepolisian juga mendatangi lokasi tersebut. Pembongkaran sarang tawon terhambat kondisi tanah gembur lantaran diguyur hujan.

Sekitar 30 menit kemudian petugas berhasil merusak dan memasukkan sarang tawon ke dalam selimut. Puluhan warga yang memadati kawasan sekitar kebun sempat berlarian ketika melihat tawon berhamburan keluar dari sarangnya yang dirusak.

Sarang tawon itu selanjutnya dimusnahkan dengan cara ditenggelamkan ke sungai.  Salah satu warga, Mariatun, 48, mengatakan tawon-tawon tersebut bersarang di kebun belakang rumahnya sejak dua bulan lalu.

“Tahunnya dua hingga tiga bulan lalu sarangnya sudah sebesar itu. Setiap hari sarangnya bertambah besar,” kata Mariatun.

Atun mengisahkan seorang warga bernama Samin, 63, berniat memusnahkan sarang tawong tersebut pada Minggu (11/12/2016). Pemusnahan dilakukan lantaran sebelumnya tawon yang keluar dari sarang menyengat dua ekor ayam miliknya hingga mati.

Tawon juga menyengat suami Mariatun, Ahmadi, 50, di bagian kepala. Setidaknya ada empat warga menjadi korban sengatan tawon yang disebut oleh warga setempat dengan nama tawon ndas itu.

“Suami saya memberikan komisi Rp200.000 bila ada orang yang bisa memusnahkan sarang tawon. Namun, saat Pak Samin berusaha memusnahkan sarang tawon mengenakan helm serta penutup tangan dan badan, justru ia diserang tawon-tawon tersebut. Akibatnya, kedua tangannya bengkak. Saya juga disengat tawon di leher ketika mencuci pakaian tadi pagi [Minggu],” kata Atun.

Lantaran meresahkan dan sudah memakan korban, warga meminta bantuan petugas Damkar. Salah satu petugas Damkar Klaten, Tri Hatmoko, mengatakan selama sebulan terakhir ada tiga sarang tawon yang dimusnahkan petugas Damkar Klaten.

Dari tiga sarang tersebut, sarang tawon di Juwiring berukuran paling besar. “Sebelumnya kami memusnahkan sarang tawon di Gereja Maria Asumta dan Stasiun Klaten. Sarang tawon di Sawahan ini yang terbesar,” urai dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya