SOLOPOS.COM - Pegawai Disparbudpora Klaten membersihkan batu sisa bangunan candi di Situs Kali Woro A, Desa Sukorini, Manisrenggo, Selasa (13/10/2020). (Solopos-Taufiq Sidik Prakosa)

Solopos.com, KLATEN – Pegawai Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) Klaten bersama Klaten Heritage Community (KHC) melakukan pembersihan kawasan situs Kali Woro A di Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo.

Kegiatan itu dilakukan menyusul kondisi situs cagar budaya di Kali Woro itu memprihatinkan. Pada kawasan situs itu ada batu struktur candi yang tersebar di tengah pekarangan yang teduh oleh rimbunnya pohon bambu.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Lokasi situs jauh dari permukiman warga. Nama kawasan situs itu diberikan sesuai alur sungai yang berada di dekatnya yakni Kali Woro yang berhulu di lereng Gunung Merapi.

Perusahaan Korea Hapus Konten BTS Usai Pidato Kontroversial di China

Nama situs Kali Woro A diberikan untuk membedakan situs arkeologi dan sejarah lainnya bernama situs Kali Woro B yang juga berdekatan dengan alur Kali Woro di Desa Ngemplakseneng, Kecamatan Manisrenggo.

Kondisi kawasan situs yang berada pada tanah kas desa itu memprihatinkan dan tak terawat.

Batu struktur candi yang masih tersisa di kawasan situs itu sebagian tertutup tanah, jamur, hingga daun dan ranting bambu. Selain batu struktur candi, pada kawasan itu juga terdapat batu yoni.

Membersihkan Batu-Batu Struktur Candi

Kegiatan pembersihan situs dilakukan pada Selasa (13/10/2020). Belasan orang yang merupakan pegawai Bidang Kebudayaan Disparbudpora dan pegiat pelestari cagar budaya di Klaten membersihkan batu-batu struktur candi yang masih tersisa di kawasan situs.

Kabid Kebudayaan Disparbudpora Klaten, Yuli Budi Susilowati, mengatakan kawasan situs dibersihkan dengan sisa batu yang tersebar ke berbagai lokasi kawasan situs itu dikumpulkan di satu lokasi.

Trafo Meledak, Ruang Panel Listrik Pabrik Makaroni Sragen Terbakar

Hal itu dimaksudkan untuk memudahkan pengawasan, perawatan, dan pengelolaannya.

“Memang kondisi situs ini kurang terawat karena jauh dari permukiman,” kata Susi saat ditemui wartawan di sela kegiatan pembersihan situs, Selasa.

Susi mengatakan kegiatan pembersihan kawasan situs itu mengawali kegiatan pembersihan kawasan situs lainnya. Banyak situs arkeologi dan sejarah di wilayah Kabupaten Bersinar.

Belum Kelar Pandemi Covid-19, China Dilanda Wabah Norovirus

Setidaknya, ada 13 situs yang sudah tercatat dan mendapatkan surat keputusan (SK) penetapan cagar budaya dari Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Tengah (Jateng). Ada yang masih terawat ada pula yang kondisinya terbengkalai.

Situs-situs yang sudah terawat dan tertata itu seperti Candi Merak dan Karangnongko. Dari belasan situs yang sudah ditetapkan sebagai cagar budaya, ada empat situs yang pengelolaannya diserahkan BPCB Jateng ke Pemkab Klaten mulai 2020.

Anggaran untuk Perawatan Sementara Dialihkan

Keempat situs itu yakni Situs Kali Woro A di Desa Sukorini, Kecamatan Manisrenggo; Situs Masjid Majasem di Desa Pakahan, Kecamatan Jogonalan; Makam Panembahan Romo di Dukuh Kriyan, Desa Jimbung, Kecamatan Kalikotes; serta Makam Syeh Domba di Desa Paseban, Kecamatan Bayat.

“Memang untuk perawatan keempat situs itu tahun ini sudah masuk di perencanaan. Namun, karena kondisi pandemi, anggaran untuk perawatan sementara dialihkan guna penanganan Covid-19,” jelas Susi.

10 Berita Terpopuler : Warga Kartasura Gelar Demo Tandingan

Salah satu pegiat KHC, Hari Wahyudi, mengatakan kawasan situs Kali Woro A dimungkinkan peninggalan dari masa Mataram Kuno antara abad ke-8 hingga ke-10 masehi.

Dimungkinkan, candi yang pernah berdiri di kawasan situs itu merupakan tempat pemujaan agama Hindu. Hanya saja, candi itu diperkirakan belum rampung dibangun. Hal itu berdasarkan dari batu-batu yang masih tersisa tak ada ukiran.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya