SOLOPOS.COM - Ilustrasi kesehatan reproduksi wanita (JIBI/Solopos/Dok.)

Reproduksi wanita mengenai siklus menstruasi menjadi perhatian banyak perempuan,

Solopos.com, JAKARTA — Siklus menstruasi wanita lebih dari 10 hari perlu diwaspadau. Perempuan yang mengalami menstruasi lebih dari 10 hari patut waspada, karena ini merupakan salah satu pertanda terjadinya perdarahan berlebih.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Menstruasi normalnya sekitar lima hari, tetapi kalau heavy menstrual bleeding(HMB) atau perdarahan berlebih bisa sampai 10 hari,” ujar Prof. Dr. dr. Biran Affandi, SpOG(K), dalam peluncuran kontrasepsi oral oleh Bayer Indonesia di Jakarta, Senin (20/4/2015) sebagaimana dikutip Kantor Berita Antara.

Lebih lanjut menurut Biran, perempuan yang mengalami perdarahan berlebih juga akan sering mengganti pembalut termasuk pada setiap malam harinya.  Di samping itu, penderita juga akan merasa tubuhnya lema dan aktivitas sehari-harinya terganggu.

“(Perdarahan berlebih) bisa dihubungkan dengan berapa kali dia (perempuan) mengganti pembalutnya, setiap malam bangun untuk mengganti pembalut,” kata Profesor Obstetri dan Kinekologi dari Universitas Indonesia itu.

Sementara itu, laman WebMD menyebutkan, frekuensi pergantian pembalut bahkan terjadi setiap jam secara berturut-turut.  Perdarahan berlebih biasanya terjadi karena berbagai penyebab di antaranya ketidakseimbangan hormon terutama estrogen dan progesteron, adanya tumor pada uterus, infeksi pada uterus, tuba falopi dan organ lain dalam sistem reproduksi.

Pada beberapa kasus yang jarang terjadi, kanker serviks dan ovarium juga bisa menyebabkan perdarahan berlebih saat menstruasi. Tak hanya itu, kondisi medis seperti penyakit tiroid, hati dan ginjal pun termasuk penyebab lainnya.

Prosedur penanganan perdarahan berlebih beragam, di antaranya pemberian obat antifbrinolitik (anti pembekuan darah) dan penggunaan alat kontrasepsi oral yang mengandung estradiol valerat yang mempunyai efek biologis sama dengan estrogen alami yang diproduksi tubuh perempuan.

“Kontrasepsi oral ini waktu diminum, dia akan dihidrolisis seperti yang dikeluarkan indung telur,” kata Biran.

Selain itu, terapi hormon, pengikisan endometrium hingga pengangkatan rahim juga merupakan penanganan lainnya kondisi perdarahan berlebih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya