<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong> – Program penataan Alun-alun Sasono Langen Putro Sragen menjadi ruang publik nyaman bagi masyarakat dan menjadi ikon kuat Bumi Sukowati terus berlanjut.</p><p>Setelah tahun lalu Pemkab Sragen memasang <em>paving block</em> di area alun-alun, tahun ini Pemkab akan melanjutkan penataannya dengan memasang dua replika gading gajah purba dan pergola <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180906/491/938308/bengkel-ahass-milik-caleg-dpr-di-sragen-diobok-obok-maling" title="Bengkel AHASS Milik Caleg DPR di Sragen Diobok-Obok Maling">yang dilengkapi</a> dengan tanaman rambat.</p><p>Untuk merealisasikan rencana tersebut Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Sragen mengajukan anggaran Rp800 juta di perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Sragen tahun 2018.</p><p>Penjelasan tersebut disampaikan Kepala Disperkim Sragen, Zubaidi, saat diwawancarai wartawan, Jumat (7/9/2018). "Kami sudah ajukan anggarannya di draf perubahan APBD 2018. Mudah-mudahan bisa disetujui agar rencana kami bisa direalisasikan," ujar dia.</p><p>Zubaidi menjelaskan dua replika gading gajah akan dipasang <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180905/491/938062/mobil-pasutri-boyolali-tertabrak-ka-di-sragen-1-meninggal" title="Mobil Pasutri Boyolali Tertabrak KA di Sragen, 1 Meninggal">masing-masing</a> di belakang air mancur. Replika gading gajah purba dipilih lantaran menjadi ikon Sragen yang mempunyai wilayah Situs Sangiran yang merupakan warisan budaya dunia.</p><p>Replika gading gajah sebelumnya juga dipasang di perbatasan wilayah Sragen dengan Karangnyar. Tugu gading gajah purba tersebut berhasil menjadi ikon Kabupaten Sragen. Selain replika gading gajah, anggaran Rp800 juta akan digunakan untuk memasang pergola yang menaungi kursi-kursi atau tempat duduk di alun-alun.</p><p>Di pergola itu akan ditanami tanaman rambat sebagai pemanis sekaligus peneduh. "Jadi yang mau duduk-duduk di kursi tidak akan kepanasan karena ada tanaman rambatnya. Untuk foto-foto juga bagus tentunya. Anak-anak muda dan keluarga bisa berfoto di taman alun-alun," imbuh dia.</p><p>Setelah pemasangan replika gading gajah dan pergola, Zubaidi mengatakan <a href="http://soloraya.solopos.com/read/20180906/491/938292/beras-organik-dan-pariwisata-jadi-ikon-desa-sukorejo-sragen" title="Beras Organik dan Pariwisata Jadi Ikon Desa Sukorejo Sragen">penataan alun-alun</a> akan terus dilanjutkan. Sebab ada beberapa rencana penataan yang belum masuk di perubahan APBD 2018. Seperti pembuatan area <em>fitness</em> mini di sisi selatan alun-alun.</p><p>"Bukan fasilitas <em>fitness</em> yang lengkap, hanya beberapa peralatan sederhana," sambung dia.</p>
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda