SOLOPOS.COM - Pasar Johar, pasar tradisional terbesar di Kota Semarang, Sabtu (9/5/2015) sekitar pukul 21.00 WIB, terbakar. Tidak ada korban jiwa, tapi kerugian diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. (Insetyonoto/JIBI/Solopos/dok)

Renovasi Pasar Johar yang terbakar pada 10 Mei 20015 sampai sekarang belum ada kepastian.

Semarangpos.com, SEMARANG – Kalangan netizen Group Facebook Media Informasi Semarang (MIK Semar) berbeda pendapat tentang renovasi pembangunan Pasar Johar Semarang yang luluh lantak terbakar pada 10 Mei 2015.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Hal ini terungkap saat para netizen ini menanggapi postingan pengguna akun Facebook Budi Purwanto yang menanyakan usulan pembangunan kembali Pasar Johar.

”Usulmu apa kas [bahasa Semarangan untuk panggilan mas] ? soal bangun kembali bangunan cagar budaya Pasar Johar Semarang yang setahun terbakar,” tulis Budi Purwanto di Group MIK Semar, Senin (4/4/2016).

Pengguna akun Facebook Achamad Saifuddin menginginkan lokasi Pasar Johar dikembalikan sebagai alun-alun. ”Kembalikan alun-alun Semarang,” tulisnya

”Direnovasi, pertahankan bangunan aslinya beri ruang publik di sekitarnya agar terasa lebih besar dan longgar, pasar ditata yang lebih rapi dan terjamin kebersihannya,” tulis pengguna akun Facebook Yang Kung.

”Jangan ubah Pasar Johar, tapi perbaiki saja Pasar Johar penuh sejarah,” tulis pengguna akun Facebook Fifin Nofita.

“Direnovasi atau dibangun lagi, persis sesuai konstruksi dan bentuk aslinya,” timpal pengguna akun Facebook Purwoko Sisinga Berkacamata.

”Kalau dibikin sama dengan aslinya, tidak bisa memadai buat jumlah pedagang yang makin lama makin meningkat,” sanggah pengguna akun Facebook Budi Dharmoyo.

Sedangkan pengguna akun Facebook Titus Soepono Adji mengusulkan agar dijadikan museum pasar rakyat nusantara. ”Apa mau dibongkar? Pasar ini oleh Karsten [Thomas Karsten, arsitek pasar Johar] dirancang anti api, dan nyata, setelah kebakaran pasar ini tidak roboh. Bangunan ini telah membuktikan kedigdayaannya. Patut dilestarikan buat pelajaran bagi arsitek-arsitek untuk membangun bangunan tidak asal-asalan, dan bisa mencontoh pasar ini. Usul saya dijadikan museum pasar rakyat nusantara, mengingat pada masanya bangunan pasar ini pernah jadi pasar termegah di Asia Tenggara,” tulisnya panjang lebar.

”Apa sih kekuatan masukan dan ide dari rakyat? Kalau memang anggaran sudah di approval, ya bongkar saja. Ora usah basa basi kayak begini, percuma,” tulis pengguna akun Facebook Jongky Koeswanto.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya